Jika shockbreaker mobil Anda sudah tidak meredam sempurna lagi, tidak usah terburu-buru ganti yang baru. Apalagi untuk urusan harga, shockbreaker baru terbilang mahal. Anda bisa simak cara suntik shockbreaker mobil dengan mudah jadi anda tak perlu mengganti shockbreaker dengan yang baru.
Ada 2 jenis shockbreaker yang sering terdapat di dalam sebuah kendaraan, yaitu yang menggunakan sistem gas (pneumatik) dan oli (hydrolic). Tipe shockbreaker gas biasanya akan kembali ke keadaan yang semula pada saat menerima tekanan ataupun hentakan di jalanan. Berbeda dengan tipe shockbreaker oli yang akan kembali ke asalnya dengan sangat perlahan.
Shockbreaker suntikan prinsipnya adalah menyuntikan oli atau gas agar shockbreaker kembali normal. Gas yang disuntikkan biasanya campuran dari nitrogen dan oksigen.
Syaratnya kondisi shockbreaker belum rusak. Semisal as shockbreaker belum bengkok, peredamannya tidak macet, serta tidak ada kebocoran oli. Namun, ragam kondisi itu tidak berlaku untuk shockbreaker model gas.
Cara suntik shockbreaker mobil dan resiko yang harus anda hadapi
- Bor dengan diameter 5 mm pada sok tempat oli bagian bawah
- Las dengan kuningan mur ukuran 6 x 10 m pada lubang tersebuut
- Isi oli dengan ukuran yang sudah diperkirakan sesuai dengan besar dan kecilnya sok yang dikerjakan
- Tutup dengan baut lubang yang dimaksud dengan sebelumnya diberi ring tembaga
- Pekerjaan selesai dan sok siap dipergunakan kembali
Jika anda kebingungan atau kesulitan anda bisa meminta jasa pada bengkel. Menariknya, perihal biaya yang dikenakan, ternyata cukup bersahabat.
Semisal pada Toyota Soluna dikenakan hanya Rp 65 ribu per shockbreaker. Sedangkan Toyota Avanza dihargai Rp 70 ribu per shockbreaker. Harga itu bergantung pada tingkat kesulitan membongkar kaki-kaki mobil dan tingkat peredaman berdasar jenis mobil.
Namun yang perlu anda ketahui jika melakukan suntikan pada shockbreaker adalah kualitas shockbreaker tidak terjamin sama dengan yang orisinal, potensi comfort-nya berbeda antara kanan dan kiri.
Karakter shock-nya bisa saja tidak kembali seperti semula, risiko bocor tetap ada, jika kondisi seal dan shaft-nya sudah kurang bagus. Hal ini disebabkan oleh kekentalan atau jumlah oli yang disuntik berbeda, sehingga bounce rate-nya berbeda.
Itulah bagaimana cara suntik shockbreaker mobil beserta penjelasan mengenai dampaknya. Jika anda berminat untuk melakukan suntik pada shockbreaker maka pahami lebih dalam dulu resiko yang harus anda hadapi agar tidak panik di masa mendatang jika shockbreaker tiba-tiba rusak. Simak juga cara cuci mobil sendiri yang benar.