Djawanews.com – Sejarah mobil pertama di Indonesia tak bisa dilepaskan dari Sultan Soerakarta (sekarang solo) Pakoe Boewono X yang pada 1894 membeli kendaraan Benz Victoria Phaeton dari luar negeri dan dikirim melalui pelabuhan Semarang.
Benz Victoria Phaeton merupakan mobil pertama di dunia yang dirancang oleh Carl Benz sekitar delapan tahun sebelum diimpor oleh Pakoe Boewono X.
Mobil Victoria Phaeton Dijuluki Kereta Setan

Benz Victoria Phaeton (Istimewa)
Pakoe Boewono X mengimpor mobil Benz Victoria Phaeton melalui Prottle & Co, yaitu sebuah perusahaan yang bermarkas di Passer Besar di Surabaya. Saat itu, ia harus merogoh kocek sebesar 10 ribu gulden untuk memboyong kendaraan tersebut dari Eropa ke tanah Jawa.
Mobil ini memiliki tenaga 5 Hp (Horse Power) yang berasal dari mesin satu silinder dengan perpindahan 2,0 liter. Untuk mendorong kinerja mesin, Victoria Phaeton dibekali dengan ban karet yang keras.
Saat Victoria Phaeton mengaspal di tanah Jawa, masyarakat sempat memandang aneh kendaraan tersebut. Sebab, alat transportasi yang paling umum digunakan adalah kereta kuda. Masyarakat yang tidak tahu kalau kendaraan bisa berjalan tanpa ditarik kereta kuda menyebut Victoria Phaeton sebagai ‘kereta setan’.
Setelah mendatangkan Victoria Phaeton, 13 tahun kemudian, Pakoe Boewono X kembali membeli mobil baru dari Jerman.
Di tahun 1907, mobil bernama Britze Daimler berlabuh di Pulau Jawa dan menjadi Daimler pertama yang mengaspal di dalam negeri.
Britze Daimler memiliki tenaga yang lebih besar ketimbang Victoria Phaeton, yakni sebesar 45 Hp yang berasal dari mesin 4 silinder.
Selanjutnya, pada 1934, merek ternama dari Daimler AG, Mercedez-Benz tipe 500 K dengan mesin berkapasitas 5.000 cc delapan silinder supercharge masuk ke Tanah Air.
Tanpa super charge, mobil ini hanya bertenaga 100 Hp, namun setelah tenologi tersebut aktif dapat memberikan tenaga hingga 160 Hp. Mercedes-Benz tipe 500 K menjadi alat transportasi yang luar biasa di era 1930-an, karena dapat melaju dengan kecepatan maksimal 160 km/jam