Djawanews.com – Pesawat KT-1B Wong Bee memang dikenal sebagai pesawat manuver dan akrobatik yang tangguh. Pesawat tersebut juga tidak asing bagi lingkungan TNI AU, khususnya di Skadron Pendidikan (Skadik) 102 yang bermarkas di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.
Diketahui, Indonesia membeli pesawat tersebut pada akhir tahun 2003 dari Korea Selatan dengan nilai kontrak US$60 juta. Kemudian, pada tahun 2006 kembali membeli 12 unit Wong Bee.
KT-1B Wong Bee hadir di AU untuk menggantikan pesawat T-34 Charlie sebagai pesawat latihan dasar yang sudah berumur. Meski hanya pesawat latihan dasar, namun Wong Bee memiliki berbagai fitur andalan.
Indomiliter menulis beberapa keunggulan KT-1B Wong Bee di antaranya instrumen kokpit yang sudah mengintegrasikan antara sistem analog dan digital, sistem avionik disokong teknologi EHSI (Electronic Horizontal Situation Indicator), EADI (Electronic Attitude Director Indicator), EEI, TACAN (Tactical Air Navigation), AHRS (Attitude Heading Reference System), radio UHF/VHF, dan IFF (Identification Friend or Foe).
Soal urusan mesin, KT-1B Wong Bee menggunakan mesin turboprop Pratt&Whitney Canada PT6A-62 yang menghasilkan 950 tenaga kuda, dan dapat melesatkan pesawat dengan 648 Km per jam.
Menariknya, KT-1B Wong Bee dapat menjelajah sejauh 1.700 Km tanpa mengisi ulang bahan bakar. Beberapa fitur unggulan tersebut membuat pesawat Wong Bee sangat idel digunakan bagi siswa AU yang nantinya akan menggunakan pesawat jet tempur.
Selain KT-1B Wong Bee yang digunakan TNI AU, simak artikel otomotif lainnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Ingin mendapatkan informasi cepat dan menarik? Jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.