Dalam istilah teknis kiprok dikenal sebagi Rectifier Regulator. Dari namanya saja fungsi kiprok motor sudah bisa diketahui. Kiprok mempunyai dua fungsi utama yaitu sebagai rectifier dan regulator.
Sebelum membahas masing-masing fungsi, pertanyaan yang paling diajukan masyarakat adalah apa gejala atau tanda-tanda kiprok rusak. Gejala yang kerap dianggap sebagai kerusakan kiprok adalah baterai tidak bisa ngecharge dan lampu cepat putus. Tapi apakah benar demikian?
Untuk itu, supaya lebih memahami cara kerja dari kiprok atau bila kiprok tidak berfungsi sebagaimana mestinya, apa saja efek atau akibat yang akan ditimbulkan?
Rectifier
Di sepeda motor ada bagian yang dikenal sebagai spull pengisian. Spull pengisian ini berfungsi sebagai charging system. Jadi dari spull ini akan diteruskan ke kiprok. Kemudian dari kiprok akan diteruskan ke aki/baterai atau bagian penyimpanan.
Harus dipahami bahwa arus yang keluar dari spull pengisian ini adalah AC (Alternating Curren) atau arus bolak-balik. Sifat arus ini tidak dapat disimpan atau dimasukkan langsung ke aki/baterai. Jadi diperlukan alat atau komponen yang berfungsi untuk mengubah arus AC ini menjadi arus searah (DC). Komponen itu bernama dioda.
Ternyata di dalam kiprok terdapat komponen dioda, yang fungsinya jelas yaitu mengubah arus AC menjadi arus DC. Seandainya jalur pengisian bermasalah, kemungkinan besar ada ketidaknormalan yang terjadi pada komponen dioda di dalam kiprok. Sehingga arus yang dimasukkan spull ke dalam kiprok tidak dapat diteruskan ke bagian aki/baterai.
Dioda memiliki jenis dan ukuran yang beragam. Fungsi dioda selain sebagai penyearah arus juga memiliki kemampuan untuk mengurangi atau membatasi nilai tegangan yang dialirkannya. Misal input dari spull arus AC 14 – 17 volt maka hasil outputnya akan menjadi arus DC 12 – 15 volt.
Jadi hubungan kiprok dengan aki yang kerap tekor adalah bila komponen diodanya bermasalah, maka charging akan tidak stabil atau bahkan tidak mengisi sama sekali.
Regulator
Regulator memiliki arti sebagai pengatur atau pembatas. Pada peran ini, kiprok berfungsi sebagai penghubung arus dari spull pengisian ke lampu utama. Tapi arus yang dialirkan diatur dan dibatasi sesuai dengan batasan dan ketentuan dari tiap lampu.
Saat arus AC dengan nilai yang bervariasi dikeluarkan oleh spull penerangan sekitar 8 – 40 volt, maka kriptor akan melakukan tugasnya untuk mengusahakan nilainya konstan pada angka 10-11 volt saja dengan tujuan untuk mengurangi beban panas pada bola lampu. Sehingga bola lampu bisa dinyalakan dalam waktu yang cukup lama.