Djawanews.com – Melakukan remapping Electronic Control Unit (ECU) banyak yang yakin merusak komponen dan sistem di dalam mesin mobil. Lantas apakah hal tersebut benar-benar merusak?
Prinsipnya melakukan remapping ECU adalah mengubah struktur kinerja mesin yang berhubungan dengan sistem elektronik. Akan tetapi faktanya, melakukan remapping ECU tidak sepenuhnya merusak mesin.
Remapping ECU yang dapat merusak mesin adalah rumor yang keliru atau hoax. Hal tersebut lantaran apabila melakukan remapping ECU dengan perhitungan yang tepat dan benar tidak akan merusak mesin.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan remapping ECU salah satunya adalah melakukan hitungan yang pas dan tepat. Sebagai contoh ketika menggeser timing pengapian di ruang bakar, jangan terlalu jauh dari angka standar bawaan mobil.
Mesin mobil dapat menjadi ngelitik atau knocking ketika Anda melakukan remapping ECU terlalu jauh dari angka standar pabrik. Selain itu, membuka limiter putaran mesin juga tidak boleh dilakuakan sembarangan.
Apabila putaran mesin mobil Anda dari pabrik hanya dibatasi 5.000 rpm, maka setelah remapping ECU maka kapasitas maksimal yang aman ada pada angka 6.000 atau 6.500 rpm.
Selain fakta-takta tentang remaping ECU mobil, simak artikel otomotif lainnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Ingin mendapatkan informasi cepat dan menarik? Jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.