Djawanews.com—Pandemi Covid-19 pukul habis Industri sepeda motor tanah air. Target penjualan motor hingga akhir tahun 2020 harus dikoreksi ulang karena terjadi penurunan 40 sampai 45 persen dari target sebelumnya yang mencapai 6,4 juta unit.
Penurunan Penjualan dan Cara Covid-19 Mempengaruhi Industri Sepeda Motor
Dilansir Djawanews dari Detik, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) Johannes Loman mengatakan bahwa anjloknya industri sepeda motor ini tidak lain disebabkan oleh pandemi Covid-19.
“Memang Covid ini juga secara langsung mempengaruhi bisnis ataupun ekonomi dunia dan di Indonesia. Pandemi Covid begitu cepat datangnya dan dampaknya begitu besar, memang awalnya tidak terpikir jadi seperti ini,” ungkap Loman.
Keadaan yang tidak menentu akibat pandemi dan penjualan yang menurun Asosisasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) pesimis target penjualan tahun 2020 sebesar 6,4 juta unit tidak akan tercapai.
“Kita lihat industri sepeda motor itu terdampak cukup besar, hari jumat kemarin kita meeting di AISI, kita coba perkirakan total market memang susah sekali untuk menentukannya karena segala sesuatu terus bergerak. Tapi dari kesepakatan kita di AISI total market itu diperkirakan akan turun 40 sampai 45 persen, kira-kira 3,6 sampai 3,9 juta,” jelas Loman.
Sebuah angka yang sangat besar jika melihat penjualan sepeda motor di tanah air yang sebelumnya merajai penjualan motor di Asia Tenggara. Dalam kesempatan ini Loman juga menjelaskan bagaimana pandemi Covid-19 begetu berdampak pada industri sepeda motor.
“Pertama pasti dengan pandemi, PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) tidak bisa beraktivitas, pasti itu. Kedua, seperti diketahui ekonomi melambat, harga komoditi dari teman-teman ketahui juga seperti minyak juga sudah drop, kita ketahui penjualan motor juga tergantung dari kredit di mana dengan kondisi ini mempengaruhi ke bisnis kita, dan perhitungan kita total pasar akan berkisar ke 3,6 sampai 3,9 juta,” jelasnya.
Namun meskipun demikian angka 3,6 sampai 3,9 juta bukanlah angka final. Ia optimis semuanya akan membaik dan memperbaiki keadaan.
“Memang ini bisa berubah seandainya Covid lebih cepat selesai, mudah-mudahan setelah PSBB transisi dan new normal nanti aman, mungkin bisa lebih baik,” pungkas Loman.
Ikuti juga info-info terbaru dan menarik lainnya sekitar otomotif yang dibahas Djawanews di sini.