Djawanews.com – Beberapa tempat di Indonesia, memberlakukan aturan pembuatan SIM melalui tes psikologi terlebih dahulu, seperti di Nusa Tenggara Barat. Wacana bikin SIM harus tes psikologi ini rencananya juga akan diterapkan Polres Sukoharjo, Jawa Tengah.
Lantas, benarkah proses pembuatan SIM di seluruh Indonesia harus melalui tes psikologi?
Bikin SIM harus tes psikologi, benarkah?
Pamin Pembinaan dan Pelayanan Subdit SIM Dit Regident Korlantas Polri, IPDA Vivin Febrianti mengatakan wacana bikin SIM harus tes psikologi tersebut memang sudah dicanangkan, hanya saja belum diterapkan.
“Sebenarnya agak ambigu juga, tes psikologi itu aturan baru tapi belum ditanda tangan. Kedepannya memang tes tersebut akan berlaku cuma aturannya itu belum diterapakan,” kata Vivin seperti dikuti dari Gridoto.
Pada praktiknya, Ditlantas Polda akan bekerja sama dengan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dalam menjalankan sesi tes psikologi para pemohon SIM. Saat tes psikologi berlangsung, pemohon akan diminta menjawab 30 bentuk pertanyaan dalam tenggat waktu tertentu.
Deretan pertanyaan tersebut berfungsi menggali aspek psikologis si pemohon SIM. Indikator tes psikologi itu terdiri dari kecermatan, pengendalian diri, konsentrasi, adaptasi, konsistensi kerja, dan stabilitas emosi.