Djawanews.com – Banyak pemilik mobil dan juga mekanik bengkel paranoid terkait melasnya memanasi mobil dapat menyebabkan mobil rusak. Tentu hal tersebut membuat Anda berpikir ulang, lantaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali diberlakukan, dan mobil akan lama di garasi.
Memanasi mobil tidak hanya ketika disimpan lama, namun saat akan digunakan banyak orang yang beranggapan ritual tersebut adalah wajib dan harus dilakukan. Bagaimana faktanya?
Director PTT Oil Indonesia, Alvin Suwarna menyatakan jika mobil yang jarang dipanaskan mesinnya dan tidak dipakai dapat memicu adanya kerusakan.
"Setelah mesin terakhir dipakai, oli menjadi kotor karena suhu panas mesin dan friksi komponen yang menghasilkan residu," jelas Alvin dilansir dari GridOto, (15/9).
Alvin beralasan jika residu yang menjadi partikel kotoran akan larut bersama dengan oli dan dapat turun ke bawah sehingga akan tertampung di bak oli mesin. Kemudian semakin lama mesin tidak dipakai, maka semakin lama juga oli tidak bersirkulasi dan akan mengendap di dalam bak oli.
Maka ketika mobil tiba-tiba dinyalakan, oli beserta residunya akan masuk kembali ke dalam celah komponen. Maka kerja mesin akan lebih besar karena adanya gesekan berlebih.
"Komponen yang mengalami friksi jadi lebih cepat aus, endapan kotoran bisa menyumbat klep, risiko kerusakan mesin jadi lebih besar," jelas Alvin.
Jadi memang mobil harus rutin dipanasi meskipun tidak dipakai ya. Selain fakta mobil dapat rusak jika jarang dipanasi, masih banyak artikel menarik lainnya, ikuti terus hanya di Warta Harian Otomotif Djawanews.