Djawanews.com - Brunei Darussalam dikenal sebagai negara yang makmur di ASEAN. Negara ini pun tidak memberlakukan pajak apa pun bagi seluruh rakyatnya, entah warga negara atau para pendatang.
Brunei Darussalam yang dipimpin oleh Sultan Hassanal Bolkiah sepakat untuk tidak menarik pajak sepeser pun dari rakyat. Pokoknya tidak ada pajak penghasilan, pajak bumi dan bangunan, pajak barang mewah, dan lain sebagainya.
Atas alasan itulah rakyat Brunei bisa memiliki koleksi mobil-mobil mewah. Beberapa merek mobil mewah seperti Range Rover, BMW, Rolls Royce, Lamborghini, maupun Ferrari bisa mentereng di jalan-jalan.
Padahal, jika pajak barang mewah atau pajak mobil mewah itu ditarik, Brunei Darussalam bisa meraup penghasilan negara yang lebih besar lagi.
Jika dibandingkan dengan Indonesia, seorang pemilik mobil Ferrari saja bisa dikenakan pajak barang mewah yang mencapai 125% dari PPn 10%. Tapi hal ini tidak berlaku di Brunei alias gratis!
Koleksi Sang Sultan Brunei
Sultan Hassanal Bolkiah sendiri adalah kolektor mobil mewah. Ia diketahui memiliki lebih dari 7.000 jenis mobil di garasi istananya. Tak heran jika sang Sultan Brunei ini dijuluki sebagai kolektor mobil terbesar di dunia.
Sang Sultan Brunei memiliki 600 unit Rolls Royce, 450 unit Ferrari, dan lebih dari 380 unit Bentley.
Di Brunei Darussalam, warga yang ingin membeli mobil mewah hanya tinggal membayar harga mobil tersebut. Tak ada tambahan pajak apa pun saat transaksi.
Salah satu hal yang mendukung warga Brunei untuk mengoleksi mobil-mobil mewah adalah harga bahan bakar minyak yang sangat murah. Ini terjadi karena Brunei Darussalam adalah salah satu negara eksportir minyak bumi dan gas terbesar di dunia.
Jadi tak heran jika harga solar di Brunei hanya 31 sen dollar Brunei, setara dengan Rp3.500 per liter. Sedangkan Harga RON97 di Brunei juga sangat murah, hanya 53 sen dollar Brunei, setara dengan Rp5.500 per liter.