Djawanews.com – Para buruh pabrik Ford menolak mengerjakan mobil bagi polisi. Meskipun sejak tahun 1950, Ford sudah akrab memproduksi mobil polisi melalui seri Crown Vic.
Dilansir dari Detik Oto, beberapa karyawan Ford mempertanyakan peran perusahaan mereka dalam membangun mobil polisi. Bahkan beberapa karyawan Ford menulis surat kepada CEO Ford, Jim Hackett dan Bill Ford untuk mengakhiri kerjasama dengan polisi.
Namun diketahui Hackett menolak gagasan tersebut. “kita akan membahayakan keselamatan mereka dan mempersulit mereka dalam melakukan pekerjaan mereka.” tulisnya dalam memo.
Protes yang dilontarkan para buruh tersebut tidak lepas dari kematian George Floyd yang memicu kebencian pada pihak kepolisian AS.
Hackett juga berdalih jika Ford akan tetap membuat dan menawarkan mobilnya ke polisi karena ini tidak bertentangan dengan gerakan anti rasisme. “Menjadi suara yang kuat untuk Black Lives Matter,” imbuhnya.
Hackett juga menjelaskan dia dan Bill sangat percaya bahwa tidak ada ruang untuk penindasan sistemik dan rasisme yang telah diperlihatkan oleh para petugas penegak hukum yang salah. Dia mencatat, bahwa mereka juga merasa polisi perlu lebih meningkatkan transparansi dan akuntabilitasnya.
“Dunia kita tidak akan berfungsi tanpa keberanian dan dedikasi dari petugas polisi yang baik yang melindungi dan melayani. Tetapi keselamatan masyarakat harus mencakup semua anggota,” tulisnya.
Selain tolakan buruh pabrik Ford, masih banyak artikel menarik lainnya, ikuti terus hanya di Warta Harian Otomotif Djawanews.