Djawanews.com – Orangtua biasanya akan memberikan hadiah atau reward pada anak ketika ada pencapaian tertentu. Pemberian reward ini dinilai sebagai cara yang efektif untuk memotivasi mereka mencapai tujuan yang diinginkan.
Namun, penting untuk diingat bahwa pemberian hadiah bukan hanya tentang memberi barang, melainkan soal bagaimana cara orang tua membangun karakter dan kebiasaan positif pada anak tanpa menciptakan ketergantungan terhadap imbalan.
Dari sudut pandang ini, sistem penghargaan bukan hanya alat untuk memberi anak motivasi sesaat, tetapi juga cara untuk membentuk perilaku jangka panjang yang positif.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi orang tua adalah bagaimana memberikan reward tanpa membuat anak mengharapkan imbalan setiap kali mereka melakukan hal yang baik. Sebab, jika salah dalam penerapan, anak bisa jadi melakukan sesuatu hanya untuk mendapatkan hadiah, bukan karena memahami pentingnya perilaku tersebut.
Dikutip dari Parents, berikut cara yang bisa dilakukan orangtua dalam memberikan reward agar anak tidak mengalami ketergantungan.
Hadiah segera diberikan
Untuk menghilangkan kebingungan, Anda harus memberikan hadiah visual segera setelah perilaku yang diinginkan terjadi. Jika tidak, anak mungkin lupa mengapa mereka diberi hadiah.
Lakukan secara perlahan
Saat memulai sistem reward, lacak dan berikan penghargaan hanya untuk satu perilaku dalam satu waktu. Misalnya, saat anak berhasil menggunakan toilet, berpakaian, mengucapkan "terima kasih," atau tidak merengek. Mulailah dengan satu perilaku dan setelah perilaku tersebut tidak lagi menjadi masalah, Anda dapat menargetkan perilaku lain, selalu pastikan tujuan Anda realistis dan sesuai usia.
Berikan banyak pujian
Balita dan anak prasekolah senang menyenangkan orang tua. Jadi, berikan banyak pujian kepada anak saat mereka berhasil mencapai tujuan, dan mereka akan terdorong untuk terus melakukannya. Selain itu, ingatkan mereka tentang bagan hadiah sesering mungkin: "Ingat jika kamu buang air di toilet, kamu akan mendapat hadiah!"
Gunakan kata-kata sederhana
Dengan balita dan anak prasekolah, Anda perlu berbicara dengan istilah yang mudah dipahami. Misalnya, alih-alih memberi hadiah kepada anak karena "menunjukkan rasa terima kasih atas tindakannya," Anda memberi hadiah kepada mereka karena "mengucapkan 'tolong' dan 'terima kasih.'
Hindari menyogok
Bahkan jika Anda sangat ingin membuat anak berperilaku baik di depan umum, Anda tidak boleh menggunakan sistem reward sebagai bentuk sogokan. Anak mungkin mulai bertindak dengan sengaja, karena tahu bahwa reward menanti saat mereka berperilaku baik. Sebaliknya, Anda dapat menjelaskan kepada anak perilaku apa yang diharapkan, dan bahwa perilaku ini akan membuat mereka mendapat reward.