Djawanews.com – Hari ini, tepat sembilan tahun lalu, pada 5 Juli 2011, da’i sejuta umat, Zainuddin MZ menghembuskan napas terakhirnya. Ribuan pelayat memadati kediaman Zainuddin MZ hingga menyebabkan kemacetan dari Jalan Radio dalam hingga Jalan Among, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan kala itu.

Zainuddin MZ (Liputan 6)
Tak heran, sebab juru dakwah kondang ini merupakan salah satu pemuka agama paling populer yang malang melintang di industri hiburan Tanah Air pada zamannya. Selama puluhan tahun Zainuddin MZ wara-wiri di layar kaca memberikan dakwah dengan balutan pantun dan banyolannya yang khas jauh sebelum AA Gym dan Mamah Dedeh melejit namanya.
Berbekal kecakapan berbicara di muka umum, Zainuddin MZ menyihir jutaan orang, dan membawanya berkeliling dari satu daerah ke daerah lainnya di Indonesia. Popularitasnya kian melejit dengan kesertaannya di dunia percaturan politik Tanah Air.

Zainuddin MZ (Tempo)
Di masa orde baru, Zainuddin MZ merupakan juru kampanye Partai Persatuan Pembangunan. Ketika Soeharto lengser, ia turut membidani Partai Bintang Reformasi.
Kehidupan da’i flamboyan ini juga tak lepas dari kontroversi. Pada tahun 2010, ia digugat penyanyi dangdut, Aida Zaskia yang mengaku telah menjadi korban tindakan asusila Zainuddin MZ.
Sang da’i sejuta umat menolak mentah-mentah tuduhan tersebut, tetapi pada akhirnya menyetujui permintaan maaf yang diminta pihak Aida Zaskia sebagai prasyarat damai.
Setahun berselang, pada 5 Juli 2011, Zainuddin MZ meninggal akibat komplikasi penyakit jantung dan diabetes.