Djawanews.com - 29 jan Pada 1948 Soedirman didiagnosis mengidap tuberkulosis (TBC), yang mengakibatkan paru-paru kanannya harus rela dikempeskan lantaran ditengarai sudah mengalami infeksi. Soedirman pun terus berjuang melawan TBC dengan melakukan pemeriksaan rutin di Panti Rapih, Yogyakarta. Ia pun dipindahkan ke sebuah rumah di Magelang pada Desember 1949..
Selang sebulan, tepatnya pada tanggal 29 Januari 1950, Jenderal Soedirman akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di Magelang, Jawa Tengah. Kabar duka ini pun dilaporkan dalam sebuah siaran khusus di RRI.
Saat kematiannya, empat tank dan 80 kendaraan bermotor mengantarkan Jenderal Soedirman menuju tempat peristirahatan terakhirnya, di Taman Makam Pahlawan Yogyakarta. Banyak rakyat berkumpul hingga sepanjang dua kilometer untuk ikut mengiringi prosesi pemakaman sang pahlawan revolusioner ini.