Djawanews.com - Tabrakan di tragedi Bintaro terjadi setelah KA 220 Patas Merak dengan KA 225 di Pondok Betung yang dari arah berlawanan melaju di satu rel yang sama. Kecelakaan ini membuat lokomotif dan gerbong pertama kedua kereta hancur dan merenggut nyawa awak dan penumpang.
Tragedi Bintaro terjadi di jam padat penumpang sekitar pukul 07.00 WIB. KA 225 Rangkas Bitung - Jakarta Kota mengangkut 1.887 penumpang, yang disebut melebihi kepadatan maksimal 200 persen dari kapasitas kereta. Kondisi penerapan kebijakan kereta api saat itu di antaranya penumpang masih dapat memenuhi lokomotif dan atap gerbong.