Penemuan sinar X yang saat ini digunakan dalam dunia medis tidak terlepas dari jasa para penemu yang melakukan penelitian dan pengembangan selama bertahun-tahun. Meski didapat dari hasil penelitan yang berkembang, adalah Wilhelm Conrad Rontgen yang berhasil membidani kelahiran sinar X.
Pada 5 Januari 1896, berita tentang penemuan Roentgen diterbitkan di surat kabar Austria. Dua minggu kemudian, 18 Januari 1896, HL Smith ikut memamerkan mesin sinar-X secara resmi.
Wilhelm Conrad Rontgen adalah fisikawan Jerman peraih nobel fisika pertama pada tahun 1901. Nobel tersebut diberikan atas karyanya yang sangat berguna bagi kemajuan dunia medis, yakni sinar-X atau yang disebut dengan Sinar Rontgen di awal abad ke-20.
Perolehan nobel yang didapat Wilhelm juga menandai dimulainya zaman fisika modern dan merevolusi kedokteran diagnostik.
Bagaimana Sinar X Ditemukan
Di akhir tahun 1895, Wilhelm Conrad Rontgen bersiap untuk memulai percobaan dengan sinar karoda. Dalam Wikipedia, sinar karoda adalah arus elektron yang diamati di dalam tabung vakum. Sedangkan tabungnya terbuat dari kaca hampa udara dengan dua elektrode logam yang diberi tegangan listrik.
Di laboratoriumnya yang gelap, Wilhelm mencoba menutupi sinar yang terpancar dari tabung dengan karton hitam. Meski telah ia tutupi, cahaya itu tetap menembus karton hitam.
Cahaya yang berhasil menembus karton hitam tentu dianggap aneh oleh Wilhelm. Ia kemudian mencoba mempertebal lapisan dengan benda-benda lain yang ada di sekitarnya. Bahkan, dalam sebuah artikel yang diunggah di Time mengatakan bahwa Wilhelm menutup tabung itu dengan buku 1000 halaman dan papan rak kayu setebal lebih dari dua setengah sentimeter. Namun cahaya itu tetap menembus benda-benda.
Hingga pada suatu ketika, Wilhelm mendekatkan sebuah benda kecil ke arah tabung itu dengan tangannya. Ia melihat tangannya dari sisi lain tabung dan mendapati bentuk tulang tangannya yang putih serta bayangan hitam yang tak lain adalah benda kecil yang dipegangnya.
Physics Today juga ikut menceritakan bagaimana Wilhelm setelah mendapati sinar yang tak tertembus kertas, daging, dan kayu miliknya. Pada awalnya, dia tidak berbicara kepada siapapun termasuk kepada keluarganya. Hingga pada akhirnya, ia memberanikan diri memanggil istrinya dan memberi tahu penemuannya.
Sebelum Natal tahun itu, Wilhelm mengganti layar neon dengan kertas foto dan mengambil sinar-X pertama di dunia. Ia menggunakan tangan istrinya untuk memastikan apa yang dilihat sebelumnya. Dari kertas foto itu ia melihat dengan jelas tulang tangan dan cincin kawin di tangan kiri istrinya.
Henry Louis Smith Membuat Unit Pemancar Sinar-X
Meski sinar X ditemukan oleh Wilhelm Conrad Rontgen, Henry Louis Smith ikut berperan untuk membuat unit penghasil sinar X. Perlu diketahui, HL Smith merupakan seorang profesor fisika di Davidson College. Ia mengumpulkan bahan-bahan yang tak terpakai di kampusnya untuk membangun mesin X-Ray. Hingga pada tanggal 18 Januari 1896, sebuah mesin sinar-X berhasil dibuat dan dipamerkan ke publik.
Di tahun yang sama, Smith dan murid-muridnya melakukan apa yang oleh Wilson Times disebut dengan Ppercobaan Pertama dengan Proses Fotografi Roentgen di Selatan”. Dilansir dari newsofdavidson.org, mereka bahkan sempat menggunakan sinar Roentgen atau X-ray untuk mendeteksi peluru yang tertanam di tangan mayat.