Djawanews.com – Berbagai sumber sejarah yakin jika masa Kerajaan Majapahit adalah era kejayaan Nusantara bagi peradaban dunia. Hal tersebut membuat banyak peneliti mengkaji sistem pendidikan yang diterapkan pada masa itu.
Arkeolog dan seorang peneliti sejarah Indonesia masa Hindu-Buddha, A’ang Pambudi Nugroho memaparkan jika menjadi seorang guru di masa Kerajaan Mahapahit harus memiliki beberapa kualifikasi khusus dan menempuh beberapa pendidikan seleksi yang ketat.
Menjadi guru di masa Majapahit hingga menjadi dewaguru, bukanlah hal yang mudah. Beberapa syarat mutlaknya di antaranya harus seorang Siddhapandita atau pendeta dengan kesempurnaan ilmu keagamaan.
Selain itu, syarat menjadi dewaguru adalah tidak memiliki cacat tubuh dan melanggar dasamala atau 10 perbuatan tercela, tidak boleh berasal dari seorang rsi, bukan dari golongan empat kasta (caturjanma), bukan seorang anak murid, hulu kembang, serta kabayan.
“Ketentuan lainnya, dia tidak tergesa-gesa memakai baju penanda status guru,” jelas Pambudi dlansir dari Kumparan. Hal tersebut lantaran dewaguru adalah status intelektual yang tertinggi pada waktu itu.
Kemudian calon dewaguru juga wajib untuk tinggal di kaki Gunung Semeru selama tujuh hari tujuh malam, guna menunggu hasil seleksi dari Sang Yogiswara.