Karena kedapatan mengisap sebatang rokok dan memiliki tato, Susi Pudjiastuti mendapatkan kritikan dari orang-orang yang menganggap jika seorang menteri tidak pantas melakukan hal tersebut.
Namun, dibalik tato dan rokok tersebut, sederet prestasi telah ditorehkan Susi Pudjistuti selama kepemimpinannya di Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) periode 2014—2019.
Salah satu prestasi yang hingga kini dikenang masyarakat Indonesia dan dunia adalah kebijakannya beraninya, yaitu penenggelamkan kapal asing pencuri ikan di wilayah perairan Indonesia.
Perjalanan Hidup Susi Pudjiastuti
Dibalik kesuksesan yang ditorehkannya, ternyata Susi Pudjiastuti pernah mengalami pahitnya perjuangan hidup. Dilansir dari Wikipedia Indonesia, Susi adalah pendatang dari Jawa Tengah yang selama lima generasi berjuang hidup di Pangandaran, Jawa Barat.
Tercatat jika Susi yang kemudian melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Yogyakarta, harus putus sekolah lantaran dikeluarkan akibat aktifitas politiknya waktu itu. Diketahui jika pada masa Orde Baru, Susi terlibat aktif dalam gerakan Golput, suatu gerakan yang dilarang pemerintah kala itu.
Golput merupakan singkatan dari “Golongan Putih” yang merupakan gerakan protes para mahasiswa dan pemuda terhadap Pemilu tahun 1971. Golongan tersebut menolak pemilihan umum dan tidak menggunakan hak piliknya.
Setelah putus sekolah, Susi tidak menyerah begitu saja, dirinya diketahui menjual seluruh perhiasan yang kemudian digunakan modal usaha. Pada tahun 1983, bermodalkan Rp750.000, Susi nekat menjadi pengepul ikan di Pangandaran.
Bisnis Susi semakin berkembang, hingga tahun 1996 dirinya mendirikan pabrik pengolahan ikan yang menjual produk unggulan lobster. Perusahan yang bernama PT ASI Pudjiastuti Marine Product tersebut, gaungnya terdengar hingga Asia dan Amerika.
Untuk mendukung usahanya, pada 2004 Susi membeli sebuah pesawat buatan Amerika, Cessna Caravan—yang merupakan cikal bakal PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air). Pesawat regional jarak pendek tersebut digunakan Susi sebagai pengangkut lobster dan ikan segar di berbagai pantai di Indonesia.
Selang delapan tahun setelahnya atau tahun 2012, Susi Air sudah memiliki 50 pesawat dengan berbagai tipe. Perusahaan aviasi tersebut juga memperkerjakan 185 pilot, dengan 175 di antaranya berasal dari luar negeri.
Kebijakan Susi Pudjiastuti Selama Menjadi Menteri
Selain penenggelaman kapal-kapal pencuri ikan, Menteri Susi juga memiliki beberapa kebijakan yang mencuri perhatian. Kebijakan metode penangkapan ikan oleh nelayan adalah kebijakan yang paling mendapatkan perhatian publik.
Pertama adalah Peraturan Menteri Kelautan Nomor 2 Tahun 2015 tentang Larangan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela (Trawls) dan Pukat Tarik. Susi beralasan pukat dalam penangkapan ikan dapat merusak lingkungan dan biota laut.
Selang satu tahun setelahnya, Susi kembali mengeluarkan kebijakan larangan penggunaan cantrang dalam menangkap ikan. Hal tersebut kemudian menimbulkan polemik, lantaran kebanyakan para nelayan di Indonesia yang menggunakan cantrang secara turun-menurun.
Aturan larangan penggunaan cantrang diterbitkan melalui surat Edaran Nomor:72/MEN-KP/II/2016. Penggunaan cantrang dinilai dapat merusak ekosistem laut, lantaran akan memaksa dan menarik semua ikan dan biota laut yang masuk dalam jaring.
Ketiga, adalah peraturan tentang pembatasan ekspor benih lobster—yang kemudian menjadi polemik ketika Susi tidak menjabat menteri. Polemik dimulai setelah Edhy Prabowo yang terpilih menjadi menteri KKP periode 2019—2014, membuka kembali peluang ekspor benih lobster ke luar negeri.
Sebelumnya, melalui Peraturan Menteri (Permen) Nomor 56 Tahun 2016, Susi melarang ekspor beniih lobster, kepiting, dan rajungan. Hal tersebut dikarenakan lobster dewasa ketika dikembangkan oleh para petani lokal, akan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Selepas menjabat Menteri KKP, eksistensi Susi tetap mendapatkan hati di kalangan masyarakat. Kini melalui akun Twitter @Susipudjiastuti, Susi masih menyuarakan pendapat dan pemikiran untuk menanggapi isu-isu bangsa dan negara. Selamat ulang tahun yang ke-55 Ibu Susi Pudjiastuti, semoga panjang umur dan sehat selalu. Semoga semua kisah hidup ibu dan semua kebijakan selama memimpin KKP, dapat menginspirasi para pemimpin lainnya…