Djawanews.com – Sejak masa sekola, Stalin telah menyukai buku. Kalau sudah tertaik dengan sebuah buku, ia kadang tak segan untuk mencurinya dari siswa lain. Salah satu jenis buku yang ia nikmati adalah novel. Ya, Stalin termasuk pecinta sastra.
Stalin bahkan merasa terinspirasi dengan salah satu novel karya Victor Hugo berjudul 1793. Dalam novel tersebut, Stalin menemukan prototipe untuk dirinya dalam karakter Cimourdain, pendeta-revolusioner.
Karya lain yang membuat Stalin terkesan adalah novel Alexander Kazbegi—sastrawan Gergia—berjudul The Patricide. Novel tersebut mengangkat tema perjuangan Georgia menuju kemerdekaan. Tokoh utama dari novel tersebut bernama Koba. Ia adalah pahlawan-bandit yang berperang melawan Rusia demi istri dan bangsanya. Stalin bahkan pernah menyuruh teman-temannya memanggilnya Koba.
Juli 1893, Stalin melanjutkan pendidikan di sekolah Seminari di Tiflis. Ketika itu, ia kenal sebagai seorang penyair. Beberapa puisinya diterbitkan di surat kabar setelah membuat terkesan Ilya Chavchavadze, penyair asal Georgia. Nama pena Stalin ketika itu adalah Soselo.