Djawanews.com – Sempat mencatatkan rekor sebagai pembalap tercepat di tahun 1936, kecelakaan hebat di Tagamawa Speedway akhirnya membuat Soichiro Honda memutuskan pensiun dari arena adu cepat.
Permintaan sang istri, terutama meneguhkan keputusan Honda untuk berhenti dan menekuni kembali minatnya sebagai teknisi mesin.
Perlahan, ia mulai membangun kerajaan bisnisnya. Dimulai dari usaha komponen otomotif berupa ring piston yang sebagian besar dipasok untuk manufaktur mobil Toyota sejak 1928.
Pada 1937, Honda kemudian beralih ke Industri Berat Tokai Seiki yang ia jual ke Toyota seharga 450.000 yen sebelas tahun berselang pada tahun 1948.
Di tahun yang sama, Honda membangun Honda Corporation, menjabat sebagai presiden dan membawa perusahaan multinasional berharga milyaran miliknya memproduksi sepeda motor terlaris di dunia.