The Smiling General adalah buku biografi yang ditulis O.G. Roeder pada tahun 1969. Berjudul lengkap The Smiling General: President Soeharto of Indonesia, buku tersebut menceritakan perjalanan hidup Soeharto mulai dari masa kecilnya.
Djawanews, melalui Kudapan Pagi kali ini tidak akan menyinggung berbagai polemik kepemimpinan Sang Jenderal, melainkan melihat dari sisi lain, yaitu memandang Soeharto sebagai manusia, sama seperti kita.
Soeharto yang Suka Mancing
Meskipun dalam beberapa foto yang beredar Soeharto tertangkap sedang golf atau menembak, namun sebuah hobi yang ditekuninya sejak muda hingga menjadi presiden adalah memancing.
Hobi memancing Soeharto pernah menjadi sorotan, salah satunya pada tahun 1987 saat dirinya memancing bersama para pejabat negara.
Soeharto yang pada waktu itu sering mendapatkan ikan besar, diisukan ada anggota marinir di dasar kolam yang menyediakan ikan khusus untuk pancing Sang Jenderal.
Namun kabar tersebut ditepis oleh Harmoko, Mantan Menteri Pertahanan waktu itu. Dirinya menyatakan jika Soeharto memang memiliki bakat memancing yang luar biasa. Bisa benar atau bisa jadi tidak benar, ya teman Djawanews?
Soeharto, Sang Penghayat Kebatinan Jawa
Sudah menjadi rahasia umum memang, jika Sang Jenderal adalah penghayat kebatinan Jawa. Redaksi Indonesia mencatat jika Soeharto mendapatkan berbagai julukan dari kalangan Islam politik dan oposisi, di antaranya “Presiden Klenik” atau “Presiden Kejawen”.
Soeharto memang seorang muslim sekaligus penghayat dunia spiritual Jawa. Dirinya bahkan memiliki guru spritual yang sangat terkenal pada masanya, yaitu Soedjono Humardani.
Laku Kejawen yang dilakukan Soeharto memang sudah dijalankannya semenjak sebelum menjadi presiden. Salah satu ritual yang kerap dilakukannya adalah kungkum atau berendam air yang diyakini meningkatkan kemampuan tubuh dan spiritualnya.
Redaksi Indonesia mencatat beberapa tempat kungkum favorit Sang Jenderal, di antaranya di puncak Gunung Lawu, Petilasan Panembahan Senopati (Dlepih, Tirtomoyo, Wonogiri), dan Kaligarang (Semarang).
Soeharto dan Soedjono Humardani sebenarnya adalah sahabat lama di dunia militer. Meskipun banyak orang menyebutkan jika Soedjono adalah guru spiritual Sang Jenderal, namun Soeharto sendiri menepisnya.
Hal tersebut dinyatakan langsung oleh Soeharto dalam buku biografinya yang berjudul Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya. Dirinya mengatakan jika Soedjono lebih banyak bertanya tentang spiritualitas pada dirinya.
Namun di luar dari saling klaim “mana yang guru” dan “mana yang murid”, Soeharto tetaplah seorang pemimpin yang memiliki hobi memancing dan penghayat kepercayaan Jawa yang taat. Setidaknya memancing mengajari Sang Jenderal untuk bersabar dan Kejawen memperkuat kedalaman batin selama menjadi pemimpin. Waduh, jangan-jangan itu resep yang dilakukan Soeharto untuk menyingkirkan semua musuh politiknya selama 32 tahun?