Djawanews.com – Dikutip dari KabarTangsel.com, sejak abad ke-14, nama Banten telah digunakan sebagai penanda suatu wilayah. Awalnya, Banten dikenal sebagai pelabuhan yang sangat ramai oleh pedagang dari berbagai wilayah, salah satunya adalah pedagang-pedagang Eropa yang kemudian melakukan penjajahan.
Sebelum menjadi wilayah Kesultanan Banten, wilayah ini masih menjadi bagian dari Kerajaan Sunda yang bercorak Hindu. Pada 1524—1525, Sunan Gunung Jati bersama Hasanuddin, putranya, datang dari Kerajaan Demak ke wilayah barat Pulau Jawa untuk melebarkan pengaruh Islam. Di wilayah tersebut, Sunan Gunung Jati bersama putra dan pasukan Kerajaan Demak berhasil melepaskan Banten dari wilayah Kerajaan Sunda.
Dikutip dari Ragam Pusaka Budaya Banten (2007), orang yang disebut sebagai pendi Kesultanan Banten adalah Sunan Gunung Jati. Meski begitu, ia tak menjadi pemimpin atas wilayah Banten. Kesultanan Banten diserahkan pada Sultan Hasanuddin dan menjadi raja pertama wilayah tersebut pada 1552.