Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Kudapan
Sejarah Perjalanan Universitas Brawijaya Menjadi Perguruan Tinggi Negeri

Sejarah Perjalanan Universitas Brawijaya Menjadi Perguruan Tinggi Negeri

Aris firmansyah
Aris firmansyah 04 Januari 2020 at 11:48pm

Universitas Brawijaya atau disingkat UB merupakan salah satu perguruan tinggi negri kenamaan di kota Malang, Jawa Timur. Dari ribuan mahasiwa yang belajar di kampus yang terletak di ujung jalan Veteran ini mungkin banyak yang tidak tahu sejarah berdirinya Universitas Brawijaya.

Gairah awal berdirinya Universitas Brawijaya

Sebelum berubah menjadi peguruan tinggi negeri, Universitas Brawijaya dulunya berstatus swasta dengan embrio sejak tahun 1957.

Univesitas ini merupakan cabang dari Universitas Sawerigading, Makasar dan hanya memiliki dua fakultas yakni Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi. Di masa awal, perkembangan dua fakultas ini sangat memprihatinkan, sehingga menimbulkan keresahan di kalangan mahasiswa.

Beberapa orang dan tokoh mahasiswa yang gelisah akan hal ini kemudian melakukan pendekatan kepada para tokoh masyarakat.

Mereka lantas mengadakan pertemuan di Balai Kota Malang pada 10 Mei 1957. Hasilnya, lahirlah gagasan untuk mendirikan sebuah universitas milik Kotapraja (Gemeentelijke Universiteit).

Langkah awalnya, dibentuklah Yayasan Perguruan Tinggi Malang pada 28 Mei 1957. Dari sini, kemudian dibuka Perguruan Tinggi Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (PTHPM) pada 1 Juli 1957.

Adapun yang menjadi mahasiswa dan dosen PTHPM adalah bekas mahasiswa dan dosen Fakultas Hukum Universitas Sawerigading. Tak lama kemudian, sebuah yayasan lain, yaitu Yayasan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang mendirikan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang (PTEM).

Dalam perjalanan selanjutnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kotapraja Malang melalui keputusan pada tanggal 19 Juli 1958 mengakui PTHPM sebagai universitas milik Kotapraja Malang.

Dua tahun berselang, PTHPM dirubah menjadi Universitas Kotapraja Malang. Pergantian nama ini dilakukan saat peringatan Dies Natalis ke-3 PTHPM yang digelar tanggal 1 Juli 1960.

Tak hanya berganti nama, universitas itu juga membuka fakultas baru yakni Fakultas Administrasi Niaga (FAN) pada 10 November 1960.

Di peringatan Dies Natalis ke-4, Universitas Kotapraja kembali diubah namanya menjadi Universitas Brawijaya. Nama ini diberikan langsung oleh Presiden RI Soekarno melalui surat keputusan nomor: 258/K/1961 tanggal 11 Juli 1961.

Lalu, pada 3 Oktober 1961, yayasan PTEM bergabung dengan Yayasan Universitas Malang. Penggabungan ini membuat UB memiliki empat fakultas di antaranya Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (FHPM), Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Administrasi Niaga (FAN) dan Fakultas Pertanian (FP).

Bergabungnya PTEM dengan Yayasan Universitas Malang bertujuan untuk mendapatkan status sebagai perguruan tingggi negeri Universitas Brawijaya. Sebab, kendati diakui sebagai milik Kotapraja Malang, segala pembiayaan masih menjadi tanggung jawab yayasan.   

Selain itu, mereka juga membuka fakultas baru yakni Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Pertenakan agar perubahan status perguruan tinggi negeri segera didapat.

Upaya tersebut kemudian membuahkan hasil. Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengatahuan mengabulkan permintaan Universitas Brawijaya yang ingin berganti status.

Namun, permohonan itu akan dikabulkan secara bertahap. Pertama yang akan dinegrikan adalah fakultas-fakultas eksakta. Sedangkan untuk fakultas ilmu sosial masih dalam pertimbangan.

Keputusan tersebut diambil Menteri PTIP setelah menggelar pertemuan dengan Panglima Daerah Militer VIII Brawijaya, Presiden UB dan Presiden Universitas Tawangalun (Jember) pada 7 Juli 1962.

Melalui surat keputusan Menteri PTIP Nomor 92 tertanggal 1 Agustus tahun 1962, Fakultas Pertanian serta Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan dirubah statusnya menjadi negeri di bawah naungan Universitas Airlangga. Keputusan ini berlaku sejak 1 Juli 1962.

Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya tempo dulu (IST)

Selanjutnya, pada 30 September 1962, FAN diubah namanya menjadi Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan (FKK). Perubahan ini untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang peguruan tinggi Nomor 22 Tahun 1961.

Adanya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 27 Tahun 1982 tentang Penataan Fakultas pada Universitas atau Institut Negeri membuat UB kembali merubah nama FKK menjadi Fakultas Ilmu Administrasi (FIA). 

Pada 5 Januari 1963 atau tepat pada hari ini, 56 tahun yang lalu, Universitas Brawijaya beserta seluruh fakultasnya beganti status menjadi perguruan tinggi negeri melalui keputusan Menteri PTIP Nomor 1 Tahun 1963.

Dengan adanya pergantian status ini, Fakultas Kedokteran Hewan dan peternakan yang awalnya berada di bawah naungan Universitas Airlangga dikembalikan ke Universitas Brawijaya.

Surat Keputusan Menteri PTIP tentang pergantian status dari perguruan tinggi swasta menjadi perguruan tinggi negeri itu dikukuhkan dengan keputusan Presiden RI Nomor 196 Tahun 1963 pada 23 September 1963.

Keputusan ini berlaku sejak 5 Januari 1963. Tanggal tersebut, selanjutnya ditetapkan sebagai hari lahir Universitas Brawijaya.

Bagikan:

Berita Terkait

    Hari Kelapa Sedunia
    Kudapan

    Hari Kelapa Sedunia

    Djawanews.com - Dari beragam nutrisi yang terkandung di dalam kelapa, pantas saja jika kelapa dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan. Bahkan di kawasan Asia dan Pasifik, disepakati ....
    Aris firmansyah
    Aris firmansyah
  • Hari Polwan
    Kudapan

    Hari Polwan

    Aris firmansyah 01 Nov 2022 05:11
  • Hari Halloween
    Kudapan

    Hari Halloween

    Aris firmansyah 31 Oct 2022 06:24
  • Hari Keuangan Nasional
    Kudapan

    Hari Keuangan Nasional

    Djawanews.com - Di Tahun 2020 , tepat pada Tanggal 30 Oktober Indonesia memperingati Hari Keuangan Nasional. Peringatan Hari Keuangan Nasional tidak terlepas dari sejarah munculnya uang kertas pertama kali ....
    Aris firmansyah
    Aris firmansyah
  • Tragedi Pesawat Lion Air Jatuh
    Kudapan

    Tragedi Pesawat Lion Air Jatuh

    Aris firmansyah 29 Oct 2022 06:19
  • Hari Sumpah Pemuda
    Kudapan

    Hari Sumpah Pemuda

    Aris firmansyah 28 Oct 2022 06:18

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up