Djawanews.com – Komando Strategis Angkatan Darat alias Kostrad merupakan salah satu satuan tempur paling penting yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat.
Pasukan ini pertama kali dibentuk pada 6 Maret 1961, tepat pada hari ini 59 tahun yang lalu dengan nama Korps Tentara ke-1/Cadangan Umum Angkatan Darat (Korra/Caduad).
Meski statusnya sebagai pasukan ‘cadangan’, Korra/Caduad nyatanya menjadi andalan pemerintah untuk melakukan operasi strategis baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Misi Kostrad
Kostrad sebenarnya adalah scelet organization (organisasi kerangka) yang kesatuannya tidak terpusat dalam satu unit tapi tersebar di beberapa Kodam.
Gagasan organisasi kerangka ini muncul dari Jenderal A.H Nasution dan sebagai realisasinya, keluarlah surat Kasad Nomor KPTS.1067/12/1960 tentang Pembentukan Cadangan Umum Angkatan Darat pada tanggal 27 Desember 1960, melansir Kostrad.mil.id.
Satuan tempur ini awalnya teridiri dari Brigade-3/Para yang di dalamnya terdiri atas Yonif 330/Para Kodam VI/Siliwangi, Yonif 454/Banteng Raiders Kodam VII/Diponegoro, serta Yonif 530/Para Kodam VIII/Brawijaya.
Caduad tercatat pernah terlibat dalam operasi perebutan Irian Barat yang saat itu masih menjadi sengketa dengan Belanda.
Anggota TNI yang terlibat dalam operasi ini adalah Mayjen TNI Soeharto, selaku Panglima Caduad, Kolonel Ahmad Wiranatakusumah, Letnan Kolonel Slamet Sudibyo, Kapten Suryo Jatmiko, Letnan kolonel Muwardi, Letnan Kolonel Amir Mahmud, Letnan Kolonel Soegoro dan Mayor Joko Basuki.
Setelah misi di Irian Barat usai, Caduad kemudian dilebur menjadi Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat pada 15 Agustus 1963 dan yang menjadi panglima, tetap Soeharto.
Selain operasi perebutan Irian Barat, Kostrad juga diterjunkan di beberapa operasi-operasi penting lain seperti Operasi Dwikora (1964-1965), Penumpasan G30S/PKI (1966-1967), Trisula (1975), Operasi Penumpasan Pasukan Geriliya Rakyat Sarawak (1966-1969) dan Operasi Seroja Timor-Timur (1975-1976).
Untuk operasi internasional, Kostrad ditugaskan dalam operasi Kontingen Garuda IV, V dan VII, misi perdamaian ICSS di Vietnam (1973-1975) serta operasi Kontingen Garuda VI dan VIII dengan misi perdamaian di Timur Tengah (1973-1978) dan misi perdamaian UNIIMOG akibat perang Irak-Iran pada 1989-1990. Kini, Kostrad kerap diterjunkan dalam operasi pemulihan keamanan, pengaman perbatasan, penanggulangan bencana alam, pengamanan objek vital, dan operasi pembebasan sandera.