Djawanews.com – Jauh sebelum agama Nasrani datang, pohon cemara yang kemudian dijadikan simbol Natal sudah digunakan oleh manusia ketika merayakan datangnya musim dingin selama ribuan tahun.
Masyarakat Eropa, selama ribuan tahun telah menggunakan ranting-ranting pohon dan menghiasi rumah mereka dengan pohon cemara. Hal tersebut dilakukan sebagai pemaknaan akan kehidupan abadi dan Sang Pencipta.
Martin Luther, Inisiator Pohon Natal di Rumah
Berdasarkan catatan sejarah, Martin Luther adalah sosok pengkhotbah dari Jerman di abad 16 yang dipercaya menjadi orang yang mempelopori budaya pohon Natal.
Sama halnya, dengan budaya turun-temurun masyarkat Eropa, umat Nasrani memaknai pohon Natal sebagai simbol akan datangnya harapan baru guna memperingati kelahiran Yesus Kristus.
Pakar dari University of Sydney, Dr Dominique Wilson menjelaskan jika membawa pohon Natal ke rumah sebagai lambang akan kesuburan dan kehidupan baru di tengah musim dingin.
Selain itu, Dr Wilson menjelaskan jika berdasarkan legenda, pohon Natal berasal dari pohon cemara yang tumbuh dari sebuah pohon ek yang tumbang. Hal tersebut kemudian menjadi simbol Kristus (trinitas).
Dengan demikian, pohon Natal kemudian memunculkan gagasan holly, ivy, dan mistletoe yang memuat akan harapan dan kehidupan baru ke depannya.