Djawanews.com – Pada 16 November 2002, tepat pada hari ini 18 tahun yang lalu, muncul virus yang menginfeksi saluran pernapasan dan bisa berakibat fatal. Virus itu kemudian disebut coronavirus.
Coronavirus menyebabkan penyakit yang dinamankan dengan SARS (severe acute respiratory syndrome).
Virus ini pertama kali terdeteksi di Kota Foshan, Provinsi Provinsi Guangdong, China.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap kemungkinan penyakit ini berkembang dari reservoir hewan seperti kelelawar dan menyebar ke hewan lain, misalnya kucing, musang hingga bertransmisi ke manusia.
Penularan SARS layaknya virus influenza, yakni melalui bersin, batuk, atau kontak langsung.
Dikarenakan penyebarannya yang relatif mudah dan cepat, coronavirus penyebab SARS menyebar dengan cepat ke-37 negara di Amerika Utara, Amerika Selatan, Amerika Serikat, Eropa, dan Asia.
Kondisi ini membuat WHO menggolongkan SARS sebagai penyakit Epidemi.
Menurut laporan WHO, jumlah kasus SARS di seluruh dunia mencapai 8.437 orang dengan korban tewas 813 jiwa.
Pada 2004, Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebut tak ada lagi laporan mengenai infeksi SARS. Dengan demikian, penyakit Epidemi SARS dinyatakan berakhir.
Kendati demikian, saat ini belum ada obat atau antivirus yang bisa menjadi penangkal coronavirus penyebab penyakit SARS.