Djawanews.com – Puncak dari tragedi terjadi pada 13 November 1998. Ketika itu jumlah mahasiswa dan masyarakat yang datang sangat banyak. Jalan Sudirman telah dihadang oleh aparat. Ketika siang hari, jumlah aparat semakin banyak.
Sore hari, sekitar pukul 15.00 WIB, kendaraan lapis baja bergerak bubarkan massa. Mahasiswa dan masyarakat pun tunggang langgang. Kemudian, terjadilah kejadian mengerikan. Aparat melakuklan tembakan yang membabi buta.
Aksi brutal aparat terus dilakukan dan berbuah banyak korban. Peluru panas menyaras kawanan tak yang lari ketakutan. Beberapa tertembak ketika akan menyelamatkan kawannya yang terluka. Jumlah korban simpang siur, salah satu sumber menyebutkan bahwa belasan meninggal dunia dan seratus-an demonstran terluka.