Djawanews.com – Sebelum ini, Hari Jadi Kabupaten Banjarnegara diperingati pada 22 Agustus. Namun, mulai 2020 Banjarnegara memiliki hari jadi yang baru, yaitu 26 Februari. Hari jadi baru ini sah setelah dilakukan sidang paripurna penetapan Perda Hari Jadi Banjarnegara yang digelar Selasa (05/03/2019) tahun lalu.
Tidak hanya perubahan tanggal hari jadi, tahun ini Kabupaten Banjarnegara juga mengalami penuaan secara drastis. Tahun 2019, tepatnya 22 Agustus 2019, Kabupaten Banjarnegara memperingati hari jadinya yang ke-188. Namun, tahun ini Kabupaten Banjarnegara berumur 449 tahun.
Perubahan Didasarkan pada Babad Kalibening
Bisa dibilang, Hari Jadi Kabupaten Banjarnegara yang sebelumnya merupakan warisan kolonialis. Pada 22 Agustus 1831, kekuasaan Belanda secara administratif dimulai di wilayah Banjarnegara. Ironis, tanggal 22 Agustus kemudian diperingati sebagai Hari Jadi Kabupaten Banjarnegara selama bertahun-tahun. Namun, hal tersebut kini diubah setelah dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai sejarah Banjarnegara.
Penelitian dilakukan oleh sejarawan Banyumas, Profesor Sugeng Priyadi terhadap Babad Kalibening yang berisi sejarah Banyumas. Dalam babad tersebut dikisahkan bahwa Sultan Pajang, Hadiwijaya atau Joko Tingkir, menobatkan Jaka Kaiman sebagai Adipati Wirasaba.
Ketika itu, Kaiman membagi wilayah yang dia pegang (Wirasaba) menjadi 4 bagian pada saudara iparnya, yaitu Kadipaten Wirasaba itu sendiri, Kadipaten Kejawar, Kadipaten Pamerden, dan Kadipaten Banjar Petambakan. Bersama dengan pembagian tersebut, Jaka Kaiman kemudian mendapat julukan Adipati Mrapat (Jawa: mara papat atau ‘membagi empat).
Profesor Sugeng berpendapat, gagasan pembagian wilayah tersebut diungkapkan Jaka Kaiman pada 1 Syawal 978 Hijriah atau 26 Februari 1571. Di tanggal itu Jaka Kaiman sampai di Wirasaba bersama gandek atau pengawal Kesultanan Pajang. Sebelumnya (27 Ramadan), Jaka Kaiman menghadap Sultan Pajang untuk diangkat menjadi Adipati Wirasaba, menggantikan ayah mertuanya yang telah meninggal.
Setelah data baru tersebut digunakan dalam pembahasan oleh Pansus di DPRD, maka didapatkan kesimpulan bahwa Kabupaten Banjarnegara lahir pada 26 Februari 1571. Ini juga menjadi simbol penting bahwa kelahiran Kabupaten Banjarnegara berkaitan dengan sejarah nenek moyangnya, bukan berdasarkan kolonialisme.