Sudah 24 tahun lebih, penyanyi Nike Ardilla pergi untuk selama-lamanya meninggalkan keluarga dan para penggemar. Selama hidup, Nike dikenal sebagai penyanyi yang legendaris, baik di Indonesia maupun di Asia Tenggara.
Nike meninggal dalam usia yang masih sangat muda 19 tahun. Ia wafat pada 19 Maret 1995. Kala itu Nike bertolak dari Hotel Jayakarta setelah mengantar beberapa kawan. Sekitar pukul 6 pagi, mobil Honda Civic Genio yang dikemudikan Nike oleng dan menabrak tempat sampah yang terbuat dari beton di Jalan Riau (sekarang R.E Martadinta).
Nike meninggal saat berada di masa puncak. Tak heran jika banyak penggemar yang terkejut dan patah hati. Bahkan majalah Asia Week menuliskan obituari dengan tajuk “In Dead She Soared” (Dalam Kematian Dia bersinar) mengutip Tirto.
Karier Nike Ardilla
Tahun ini menandai 44 tahun kelahiran Nike Ardilla. Perempuan bernama asli Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi ini dilahirkan di Bandung, Jawa Barat, pada 27 Desember 1975.
Saat masih kecil, Nike sudah menunjukkan ketertarikannya pada dunia tarik suara. Bakat menyanyi Nike mulai tumbuh sejak berusia 5 tahun.
Mengutip Wikipedia, bakat Seni Nike menurun dari Kakek Buyutnya Kartabrata, dari pihak ayah yang merupakan seorang penyanyi keroncong dan E.Muchtar dari pihak Ibu.
Nike mulai menapaki kariernya sejak masih belia. Ia bernyanyi dari panggung ke panggung. Bukan di panggung besar, namun di pangung-panggung kecil.
Keseriusannya dalam dunia tarik suara membawa Nike menjadi Juara Harapan I Lagu Pilahanku TVRI dan Juara Festival Pop Singer HAPMI Kodya Bandung. Semua itu diraih saat umur Nike Ardilla masih 10 tahun.
Setelah memenangkan sejumlah penghargaan, Nike didaftarkan oleh ibunya ke Himpunan Artis Penyanyi Musisi Indonesia (HAPMI) asuhan Dradjat Paramor.
Selanjutnya, Nike bergabung dengan promotor musik kenamaan dengan manajemen Denny Sabri. Sejak saat itu, kehidupan Nike mulai berubah.
Pertama, Nama Nike diubah untuk menaikkan pamor. Dari Nike Ratnadilla menjadi Nike Ardilla. bersma Denny, Nike dikenalkan kepada Dedy Dores, yang kelak menciptakan lagu-lagut hits Nike.
Di saat teman-temannya masih asik bersekolah dan bermain, Nike sudah meluncurkan album Seberkas Sinar pada 1989.
Album itu laris manis di pasaran dan berhasil terjual 500.000 keping. Jumlah yang fantastis untuk pendatang baru. Karier Nike semakin meroket setelah merilis album keduanya Bintang Kehidupan di tahun yang sama dan berhasil terjual hingga 2 juta keping.
Kesuksesean Nike Ardila membawanya menjadi foto model dan membintangi film serta sinetron. Sejak 1989, Nike sudah bermain sinetron dan mengambil peran di 7 film layar lebar.
Keberhasilannya itu juga membuat Nike didapuk menjadi Ratu Rock Indonesia alias lady Rocker. Sebab, hampir semua lagu Nike bergenre slow rock.
Bahkan, sampai saat ini, masih banyak orang yang mendengarkan lagu-lagu Nike Ardilla. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kompilasi lagu Nike yang diunggah di platform streaming video Youtube.
Memiliki fans base yang besar dan solid
Banyak orang yang tidak tahu kalau Nike Ardilla Fans Club adalah kelompok penggemar musisi pertama di Indonesia. Fan base ini pertama kali dibentuk pada 1990.
Kala itu, jumlah penggemar yang mendaftar mencapai 2.500 orang. Saat Nike meninggal, kelompok penggemar ini tak bubar, mereka justru semakin solid.
Hingga kini, akun fan base Nike ardilla tersebar di beberapa media sosial. Termasuk di Instagram @nikeardillaofficial dengan 102 ribu pengikut. Akun ini telah mengunggah 2.948 foto atau video.
Kelompok penggemar Nike berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Banten, Padang, Samarinda hingga Medan.
Setiap tahun, mereka selalu membuat acara untuk mengenang Nike. Mulai dari ziarah ke makam Nike serta mengadakan sejumlah bakti sosial.
Yang terbaru, para penggemar Nike melakukan aksi sosial dengan membuka donasi untuk Umar, mantan ART Nike Ardilla yang kini menjadi pemulung.
Tak hanya setia di dunia nyata, para fans juga terkenal loyal di dunia maya. Di Facebook misalnya, fanpage Nike Ardilla disukai lebih dari 3,6 juta.
Di media sosial, mereka kerap membagi informasi tentang Nike, mulai dari acara komunitas hingga pernik berita yang mengulas kehidupan Nike.
Media sosial berperan besar untuk menjaga Nike Ardilla tetap hidup, dan tidak berakhir sebagai kenangan. Melalui fanpage ini, nama Nike terus diperbincangkan, seolah-olah masih hidup meski sudah meninggal dua dekade lebih.