Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Kudapan
Peristiwa Andi Aziz: Memberontak karena Buta Politik

Peristiwa Andi Aziz: Memberontak karena Buta Politik

Aris firmansyah
Aris firmansyah 05 April 2020 at 02:00am

Djawanews.com – Peristiwa Andi Aziz merupakan pemberontakan yang dilakukan oleh Kapten Andi Aziz, mantan perwira KNIL (Tentara Hindia Belanda).

Peristiwa ini terjadi pada 5 April 1950, tepat pada hari ini 70 tahun yang lalu. Andi Aziz yang memimpin pasukan bebas yang terdiri dari bekas pasukan KNIL dan KL (Koninklijk Leger/Tentara Kerajaan Belanda) menyerbu markas APRIS (TNI) di Makassar dengan tujuan mempertahankan Negara Indonesia Timur (NIT).

Karena Buta Politik, Andi Aziz pun Memberontak

Andi Aziz melakukan pemberontakan karena pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS) mengirimkan sekitar 900 tentara APRIS yang dipimpin oleh Mayor HV Worang.

Pengiriman pasukan tersebut disebabkan situasi Makassar yang tidak stabil akibat konflik dua golongan, yakni golongan unitaris dan NIT.

Unitaris mendesak NIT agar membubarkan diri dan bergabung ke dalam NKRI. Di sisi lain, para federalis berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan NIT .

Tentara KNIL (Iphhos)

Andi Aziz yang buta dengan situasi politik kemudian ikut arus dan menyerbu markas APRIS pada 5 April 1950 pukul 05.00 pagi.

Akibat dari penyerbuan tersebut, beberapa tentara dan perwira APRIS menjadi korban, termasuk ketua komisi militer dan teritorial Indonesia Timur, Letkol A.J. Mokoginta, ditawan.

Padahal, enam hari sebelumnya, Mokoginta menrima penyerahan Andi Aziz dan pasukannya ke dalam APRIS, tepatnya pada tanggal 30 Maret 1950.

Atas apa yang diperbuat Andi Aziz sebagai perwira Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat, Andi Azis tak bisa diterima oleh petinggi militer.

Pemerintah pusat kemudian mengultimatum Andi untuk datang ke Jakarta pukul 14.00 tanggal 9 April 1950.

Jika dalam waktu yang ditentukan Andi tidak datang, maka ia akan dianggap sebagai pemberontak pada 13 April 1950.

Selain itu, Andi dituntut untuk mengkonsinyir pasukannya, mengembalikan senjata rampasan, dan membebaskan tawanan.

Karena, sampai tempo yang ditentukan Andi Aziz tidak mengindahkan ultimatum, dia akhirnya dicap pemberontak oleh pemerintah RIS.

Pada 14 April, Andi Aziz pergi ke Jakarta untuk menyerahkan diri. Sesampainya di sana, ia langsung ditangkap.

Kasusnya baru disidangkan pada 25 Maret 1953. Ia mengaku bersalah atas tindakannya. Selain itu, ia juga mengatakan kalau dirinya buta dengan politik.

Pengadilan kemudian menjatuhkan hukuman 13 tahun penjara kepada Andi Aziz. Akan tetapi, di tahun ketujuh, ia mendapatkan grasi.

Bagikan:

Berita Terkait

    Hari Kelapa Sedunia
    Kudapan

    Hari Kelapa Sedunia

    Djawanews.com - Dari beragam nutrisi yang terkandung di dalam kelapa, pantas saja jika kelapa dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan. Bahkan di kawasan Asia dan Pasifik, disepakati ....
    Aris firmansyah
    Aris firmansyah
  • Hari Polwan
    Kudapan

    Hari Polwan

    Aris firmansyah 01 Nov 2022 05:11
  • Hari Halloween
    Kudapan

    Hari Halloween

    Aris firmansyah 31 Oct 2022 06:24
  • Hari Keuangan Nasional
    Kudapan

    Hari Keuangan Nasional

    Djawanews.com - Di Tahun 2020 , tepat pada Tanggal 30 Oktober Indonesia memperingati Hari Keuangan Nasional. Peringatan Hari Keuangan Nasional tidak terlepas dari sejarah munculnya uang kertas pertama kali ....
    Aris firmansyah
    Aris firmansyah
  • Tragedi Pesawat Lion Air Jatuh
    Kudapan

    Tragedi Pesawat Lion Air Jatuh

    Aris firmansyah 29 Oct 2022 06:19
  • Hari Sumpah Pemuda
    Kudapan

    Hari Sumpah Pemuda

    Aris firmansyah 28 Oct 2022 06:18

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up