Kesehatan seksual sangat penting dijaga, baik oleh laki-laki maupun perempuan. Salah satu hal awal yang perlu dilakukan adalah pengaburan kesan tabu pada hal-hal berbau seksualitas, terutama untuk penyebaran informasi kesehatan seksual.
Djawanews.com – Untuk mengewali pembahasan kali ini, mari kita lihat dahulu asal mula peringatan ini. Peringatan Hari Kesehatan Seksual Dunia atau World Sexual Health Day (WSHD) digagas oleh Asosiasi Kesehatan Seksual Dunia atau World Association for Sexual Health (WAS) pada 2010. Tujuannya dari peringatan ini adalah menyebarkan informasi mengenai pentingnya kesehatan seksual ke seluruh dunia.

Hari Kesehatan Seksual Dunia (i.pinimg.com)
Pada perayaan pertama (2010) slogan yang digunakan adalah “Let’s talk about it!”. Slogan tersebut bertujuan untuk memecahkan ketabuan hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas. Pada tahun kedua slogan yang diangkat adalah “Kesehatan seksual remaja dan anak muda: Berbagi hak dan tanggung jawab”. Pada tahun ketiga, slogannya adalah “Di dunia yang beragam, kesehatan seksual untuk semua”.
Kesehatan seksual memang sangat penting untuk dijaga, baik oleh laki-laki maupun perempuan. Pengetahuan mengenai bahaya, pencegahan, dan penanggulangan atau sikap perlu dipahami untuk mengurangi berbagai hal negatif yang berkaitan dengan seksualitas.
Kesan tabu mengenai organ seksualitas dan hal-hal lain yang terkait dengan seksualitas bisa menjadi penghambat penyebaran informasi mengenai kesehatan seksual. Ini berpeluang meningkatkan angka dampak buruk dari ketidakpedulian atau ketidakpahaman akan pentingnya kesehatan seksual.

Sebuah penelitian dilakukan oleh Guttmacher Institute dengan nama "Adding It Up". Penelitian dilakukan untuk mengetahui kebutuhan kesehatan seksual dan reproduksi dari 1,6 miliar perempuan (15—49 tahun) di 132 negara pada 2019.
Dari penelitian tersebut, diketahui bahwa 218 juta perempuan kebutuhan kontrasepsi modernnya tidak terpenuhi. Lalu, di negara-negara dengan pendapatan rendah hingga menengah, terjadi 111 juta kehamilan tak diinginkan (KTD) setiap tahun.
Selain itu, jutaan perempuan tak memperoleh layanan kehamilan dan pascamelahirkan dengan memadai. Diketahui pula bahwa lebih dari 35 juta perempuan pernah menjalani aborsi tidak aman. Sebanyak 133 juta perempuan dengan penyakit seksual menular tak mendapatkan perawatan.
Berbagai hal tersebut tak terlepas dari ketidakpedulian dan/atau ketidakpahaman masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan seksual. Oleh sebab itu, pada perayaan tahun ini, marilah kita lebih melek mengenai pendidikan seks, termasuk dengan hal-hal yang berkaitan dengan kesehatannya.