Djawanews.com – Dalam laman resmi Kabupaten Lumajang ditulis terdapat beberapa peninggalan sejarah yang ditemukan di wilayahnya.
Berikut Beberapa Peninggalan Sejarah di Lumajang
- Arca Pada
Arca Pada merupakan peninggalan sejarah yang ditemukan Puncak Gunung Semeru yang dulunya merupakan tempat pemujaan agama Hindu.
- Prasasti Ranu Kumbolo
Prasasti Ranu Kumbolo menjelaskan jika Raja Kediri yang pertama adalah Raja Kameswara (Raja Kerajaan Kediri). Selain itu, tertulis jika Kameswara adalah yang mempelopori perjalanan suci pendakian ke puncak Gunung Semeru.
- Prasasti Tesirejo
Prasasti Tesirejo ditemukan di Dusun Tesirejo Desa Kertosari, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang. Prasasti tersebut bertahun 1191 dan menjelaskan hubungan antara Kerajaan Daha dengan Lumajang.
- Prasasti Pasrujambe dan Situs Lainnya
Selain temuan di atas, masih terdapat Prasasti Pasrujambe dan beberapa situs bersejarah lainnya seperti Situs Kedung Moro (Kecamatan Kunir) dan Situs Candi Gedung Putri (Kecamatan Candipuro) yang diperkirakan bekas Pura.
Kerajaan Kediri Runtuh, Singasari Muncul
Hingga Kerajaan Kediri digantikan kekuasaan Singasari, wilayah Lumajang masih tetap digunakan sebagai tempat ritual keagamaan yang selalu ramai dikunjungi dari berbagai penjuru.
Para pejabat dari Kerajaan Singasari juga masih melakukan ritual keagamaan di lereng Semeru, mulai dari Raja Singasari pertama hingga Raja Singasari keempat Ranggawuni atau Wishnuwardana atau Nararya Sminingrat.
Nararya Sminingrat sendiri adalah raja yang berpengaruh pada pendirian wilayah Lumajang. Hal tersebut tercatat pada Prasasti Mulamalurung lempengan VII halaman a baris 1 – 3.
Raja Nararya Sminingrat menobatkan anaknya Nararya Kirana sebagai penguasa Lumajang yang pertama kali.
Penobatan Nararya Kirana sebagai pemimpin Lumajang terjadi pada tahun 1255, yang kemudian dijadikan tonggak awal berdirinya Kabupaten Lumajang.