Djawanews.com – Hari Palang Merah Sedunia selalu diperingati setiap tanggal 8 Mei. Tanggal tersebut dipilih karena Jean Henry Dunant, Bapak Palang Merah, lahir di Jenewa, Swiss pada 8 Mei 1828. Henry Dunant merupakan pengusaha sekaligus aktivis sosial Swiss yang menginspirasi terbentuknya International Committee of the Red Cross (ICRC) atau Komite Internasional Palang Merah pada 1863.
Pada tahun 2017, organisasi Palang Merah di seluruh dunia mengusung slogan “Everywhere for Everyone” yang berarti ‘Di Mana pun untuk Siapa pun’. Dengan slogan tersebut, organisasi Palang Merah akan selalu siap berada di mana saja untuk membantu siapa saja yang membutuhkan pertolongan kesehatan tanpa memandang agama, suku, gender, dan pandangan politik.
Everywhere for Everyone
Kira-kira dua tahun berselang, hal tersebut mendapat ujian yang berat. Sebuah pandemi terjadi dan menjangkit hampir seluruh negara di dunia. Ya, virus corona atau covid-19. Dengan begitu, Palang Merah harus segera bertindak ke mana pun untuk membantu siapa pun yang membutuhkan bantuan kesehatan.
Di Indonesia, Palang Merah Indonesia (PMI) menjalankan tugasnya sebagai organisasi kemanusian di bidang kesehatan dengan tetap menjalin hubungan dengan ICRC. Kabar terakhir, Jusuf Kalla (JK), Ketua PMI, menjelaskan langkah-langkah penanggulangan pandemi covid-19 di Indonesia kepada pimpinan ICRC kawasan Asia Tenggara.
“Dalam upaya kami menangani covd-19, kami mengambil sejumlah langkah dalam hal ini memberi edukasi kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan mandiri penularan covid-19” ungkap JK melalui telekonferensi di Markas PMI Pusat, Jakarta, Rabu (29/04/2020).
Selain itu, JK mengatakan bahwa PMI juga melakukan mitigasi guna meminimalisir penyebaran covid-19 dan mendistribusikan bantuan pada orang-orang yang membutuhkan.
“Kami juga melakukan mitigasi untuk mengurangi dampak bencana, yaitu penyemprotan disinfektan ke daerah zona merah penyebaran covid-19 dan pembagian paket bantuan alat kebersihan diri kepada masyarakat,” tambahnya.
Tidak hanya melakukan komunikasi dengan PMI. ICRC juga memiliki delegasi regional, Indonesia dan Timor-Leste. Melalui delegasi tersebut, pada 22 April 2020 ICRC mendistribusikan bantuan, terutama untuk rumah tahanan.
Dikutip dari ICRC.org, perlengkapan kesehatan yang didistribusikan adalah 20.000 sabun batang, 200 tempat air untuk cuci tangan, 20 penyemprot disinfektan plus 450 botol cairan disinfektan, 30 termometer, 5.400 pasang sarung tangan, 5.400 masker, 250 goggles, dan 16 coverall. Selain itu, ICRC juga mendistribusikan 960 pembalut yang didukung oleh Kotex dan 250 set poster serta buklet informasi covid-19.
Menurut ICRC, bahaya covid-19 lebih sulit dibendung di tempat-tempat yang rentan terjadi perkumpulan, seperti kemah pengungsian dan penjara.
“Penjara adalah tempat yang sangat sensitif, dan di sana tidak mungkin menerapkan rekomendasi untuk menjaga jarak fisik dan sosial,” jelas Alexandre Faite, Kepala Delegasi Regional ICRC untuk Indonesia dan Timor-Leste.