25 Oktober 2001, Microsoft meluncurkan sistem operasi (Operation System/OS) yang teramat masyhur dijamannya Windows XP.
Nama XP adalah akronim dari Experience. Peluncuran Windows XP ditujukan untuk mengganti dua OS sebelumnya yang dinilai gagal yakni Windows 2000 dan Windows ME.
“Maysarakat menginginkan PC mereka melakukan sesuatu yang lebih. Windows XP dibangun berdasarkan mimpi itu,” kata Pendiri Microsoft, Bil Gates pada februari 2001. Melansir Tirto.id.
Pernyataan itu disampaikan Bil Gates beberapa bulan sebelum Windows XP diluncurkan ke pasaran. Keberadaan sistem operasi Windows teranyar memang mendesak bagi Microsoft. Sebab dua sistem sebelumnya dipandang tidak bisa membuka potensi sepenuhnya dari PC (Personal Computer).
Windows XP menuai sukses besar
Kelahiran sistem operasi dengan kode Whstler ini memang dibuat dengan sunguh-sunguh oleh Microsoft. Mereka bahkan menggelontorkan dana pemasaran yang cukup fantastis hingga 1 miliar dolar AS, yang bekerja sama dengan Intel.
Anggaran dana pemasaran sebesar itu belum pernah digelontorkan Microsoft pada versi-versi sebelumnya.
“Windows XP merupakan produk paling penting yang diluncurkan setelah Windows 95,” ujar analis Microsoft Matt Rosoft, dikutip dari CNET.
Masih dari Tirto, tiga hari setelah dirilis, Windows XP terjual di pasaran hingga 300 ribu kopi. Dan dalam dua bulan angka penjualannya melonjak tajam hingga 17 juta kopi.
Padahal, jika ditinjau dari segi harga, Windows XP tergolong mahal, Microsoft memasang harga 199 dolar AS untuk seri XP Home Edition atau senilai 274,95 dolar AS hari ini.
Harga XP masih lebih mahal ketimbang Windows 10 Home yang saat ini dipatok 119,99, dengan demikian, harga XP masih dua kali lipat lebih mahal.
XP tergolong OS spesial yang pernah dibikin oleh Microsoft. Ia merupakan sistem operasi pertama yang dibuat dengan menghadirkan teknologi 32-bit. Bit sendiri adalah istilah untuk satuan data.
32-bit memiliki arti sistem komputer yang dapat memproses 232 data dalam satu waktu. Di OS sebelumnya, Microsof lebih sering memunculkan varian hybrid untuk mencari aman bagi para pengguna lawas. Mengutip Tirto.
Tidak berhenti sampai disitu, XP juga dibuat berdasarkan kernel (suatu penghubung antara software dan hardware). Artinya, XP memang dirancang mudah digunakan Khalayak umum.
Untuk memudahkan pemakaiannya, Windows XP menghadirkan konsep desain dan user interface yang disebut Luna dengan mengandalkan tombol “start dan “Control Panel”, kunci dari desain tatap muka pengguna.
Di samping itu, “wallpaper” ikonik bernama “Bliss” dinilai semakin mempercantik ‘wajah’ dari sistem sistem operasi itu, melansir Tirto.
Sampai saat ini, Windows XP masih menjadi sistem operasi yang paling sukses yang pernah dibuat oleh Microsoft. Salah satu indikasinya adalah Microsoft membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan pengganti Windows XP.
Pada tahun 2007, Micorosoft meluncurkan OS baru bernama Windows Vista untuk menggantikan Windows XP. Namun baru dua tahun diluncurkan, Vista sudah diganti lagi dengan Windows 7.
Windows 7 sendiri hanya bertahan tiga tahun sebelum akhirnya digantikan Windows 8. Umur Windows 8 sendiri hanya bertahan tiga tahun setelah Microsoft membuat Windows 10.
Pada akhirnya, Microsoft kemudian membuat keputusan untuk mengakhiri kehebatan OS Windows XP dengan menyetop dukungan tambahan pada XP pada 14 April 2014 silam.
Dengan demikian, Microsoft tidak lagi memberikan fitur tambahan yang mampu meningkatkan kinerja dari sistem operasi itu. Dengan kata lain XP telah divonis mati oleh Microsoft.
Meskipun Begitu, vonis mati tidak menjadikan perjalanan XP manjadi terhenti. Sistem operasi ini terlanjur melekat di berbagai sistem di seluruh dunia. Meskipun tak lagi mendapat dukungan, XP masih tetap dipakai oleh banyak PC.
Pada Mei 2017, Microsoft memutuskan untuk kembali memberikan dukungan keamanan bagi Windows XP untuk menghadang Ramsonware WannaCry. Dengan demikian, XP masih tetap abadi hingga saat ini.