Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Kudapan
Nicolaus Copernicus dan Teori Heliosentris yang Gemparkan Dunia

Nicolaus Copernicus dan Teori Heliosentris yang Gemparkan Dunia

Aris firmansyah
Aris firmansyah 18 Februari 2020 at 11:23pm

Djawanews.com – Jauh sebelum Nicolaus Copernicus menemukan teori heliosentris yang menyatakan matahari sebagai pusat alam semesta, masyarakat dunia meyakini bumi-lah pusat semesta raya.

Pandangan yang disebut sebagai teori geosentris itu dikemukakan ahli astronomi dari Mesir bernama Ptolomeus, dan filsuf Yunani, Aristoteles. Meski tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, selama berabad-abad tidak ada satupun ilmuwan yang melakukan penelitian lebih lanjut dan menentang pendapat kedua tokoh tersebut.

Hingga akhirnya, Nicolaus Copernicus hadir dan menjadi salah satu ilmuwan yang paling menentang keabsahan teori geosentris. Melalui penelitiannya, ahli astronomi asal Polandia itu meyakini matahari merupakan pusat alam semesta. Sementara bumi dan planet-planet lain beredar mengelilinginya.

Karya singkat Copernicus berjudul teori heliosentris atau “Commentarius” itu seketika menggemparkan jagat ilmu pengetahuan Eropa.

Copernicus, sang ahli astronomi penemu teori heliosentris

Nicolaus Copernicus dilahirkan di tengah lingkungan saudagar kaya pada 19 Februari 1473. Anak bungsu pasangan Mikolaj dan Barbara Watzenrod ini menghabiskan masa kecil hingga menempuh pendidikan menengah di Polandia.

01 Nicolaus Copernicus (Wikimedia Commons)

Copernicus kemudian melanjutkan pendidikannya di Italia pada musim gugur 1942. Di sini, Ia mengambil jurusan kedokteran, hukum, astronomi dan matematika. Ia kembali ke Polandia pada tahun 1506 untuk menjadi dokter pribadi pamannya, seorang uskup Katolik.

Di masa itulah, Copernicus mulai mengembangkan penelitiannya di bidang astronomi. Salah satu peninggalan Copernicus yang begitu besar pengaruhnya dalam perkembangan ilmu astronomi yaitu cara matematis menghitung posisi planet dan durasi waktu terjadinya peristiwa angkasa seperti gerhana.

Pada tahun 1543, Copernicus merilis penemuannya yang paling akbar dan membuat namanya dikenang hingga hari ini, teori heliosentris. Melalui teori ini, Copernicus meyakini matahari sebagai pusat alam semesta, sementara bumi dan planet-planet lain mengelilinginya.

Sebelum merilis penemuannya itu, selama bertahun-tahun, Copernicus berusaha menyempurnakan teori heliosentris. Ia menemukan fakta terbaru mengenai kondisi planet-planet di alam semesta, termasuk kecepatan perputaran tiap planet yang akan memengaruhi kondisinya.

Penelitian teori heliosentris yang dimulai dari tahun 1513 itu membutuhkan waktu sekitar 30 tahun hingga teori itu dipublikasikan. Bukan tanpa aral, sebelum merilis penemuannya, Copernicus dirundung ketakutan akan ancaman gereja Katolik yang saat itu begitu mengurung banyak aspek kehidupan di Eropa.

02 Nicolaus Copernicus (Wikimedia Commons)

Teori heliosentris Copernicus merupakan salah satu bentuk tindakan radikalisme yang dianggap tabu dan melanggar keyakinan otoritas gereja selama ini yang meyakini bahwa bumi merupakan pusat alam semesta.

Teori heliosentris akhirnya berhasil diterbitkan berkat bantuan seorang warga Jerman pemeluk aliran Lutherian. Untuk melindungi Copernicus dan dirinya sendiri, pria Jerman tersebut lantas menambahkan pengantar dari imam besar Lutherian yang menyebut karya itu sebagai asumsi belaka.

Namun masyarakat kadung percaya dengan penjelasan teori heliosentris Copernicus yang lebih masuk akal ketimbang teori geosentris yang diyakini pihak gereja. Sehingga karya Copernicus menjadi kontroversi dan menimbulkan perdebatan di masyarakat bertahun-tahun setelahnya. Ya, sekitar setengah abad setelah diterbitkan, teori heliosentris Copernicus memang tak begitu pouler. Hingga seorang astronom Italia, Galileo Galilei merancang teleskop besar pada tahun 1609 dan melakukan pengamatan langit. Galileo mengamini kebenaran teori Copernicus.

Bagikan:
#Nicolaus Copernicus#Teori Heliosentris

Berita Terkait

    Hari Kelapa Sedunia
    Kudapan

    Hari Kelapa Sedunia

    Djawanews.com - Dari beragam nutrisi yang terkandung di dalam kelapa, pantas saja jika kelapa dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan. Bahkan di kawasan Asia dan Pasifik, disepakati ....
    Aris firmansyah
    Aris firmansyah
  • Hari Polwan
    Kudapan

    Hari Polwan

    Aris firmansyah 01 Nov 2022 05:11
  • Hari Halloween
    Kudapan

    Hari Halloween

    Aris firmansyah 31 Oct 2022 06:24
  • Hari Keuangan Nasional
    Kudapan

    Hari Keuangan Nasional

    Djawanews.com - Di Tahun 2020 , tepat pada Tanggal 30 Oktober Indonesia memperingati Hari Keuangan Nasional. Peringatan Hari Keuangan Nasional tidak terlepas dari sejarah munculnya uang kertas pertama kali ....
    Aris firmansyah
    Aris firmansyah
  • Tragedi Pesawat Lion Air Jatuh
    Kudapan

    Tragedi Pesawat Lion Air Jatuh

    Aris firmansyah 29 Oct 2022 06:19
  • Hari Sumpah Pemuda
    Kudapan

    Hari Sumpah Pemuda

    Aris firmansyah 28 Oct 2022 06:18

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up