Mengenang Nelson Mandela, pemimpin kharismatik asal Benua Hitam.
5 Desember 2013 adalah hari yang menyedihkan bagi para pejuang demokrasi dunia. Pada usia 95 tahun, Nelson Mandela meninggal dunia di rumahnya, di Houghton, Johannesburg, Afrika Selatan.
Hampir seluruh usia Mandela dihabiskan dengan perjuangan melawan ketidakadilan. Perjuangan panjang Mandela dalam melawan sistem apartheid, membuatnya dipenjara selama puluhan tahun di Robben Island.
Mandela meninggal setelah berjuang melawan infeksi paru-paru selama bertahun-tahun. Penyakit tersebut berawal sejak dirinya dipenjara dan bekerja di sebuah tambang penjara, sehingga menderita TBC.
Nelson Mandela dan Perjuangan Melawan Politik Apartheid
Politik Apartheid diawali oleh paham rasisme yang digencarkan NAZI pada tahun 1930-an di Jerman. DW mencatat, Hendrik Verwoerd adalah pria kulit yang terpengaruh paham ideologi tersebut dan menerapkannya dalam gagasan apartheid pada kolonialisme.
Secara umum, Politik Apartheid menganggap orang-orang berkulit putih di Afrika merupakan golongan elit dan Verwoerd sendiri mendefinisikan apartheid adalah perkembangan terpisah, antara kelompok yang khusus dan kelompok yang dianggap lebih rendah.
Ketika Verwoerd menjabat Perdana Menteri ke-7 Afrika Selatan, ia bahkan menempatkan warga berkulit hitam ke dalam wilayah khusus di Bantustan atau Homelands pada tahun 1950-an.
Pemisahan ras tidak hanya sekadar memisahkan tempat tinggal, namun warga berkulit hitam dibatasi segala hak-hak sosialnya, seperti pelarangan pernikahan campuran, pengaturan pendidikan dan lapangan kerja, dan ras kulit hitam yang berada di luar Homelands diwajibkan membawa paspor.
Atas pembatasan yang dialami ras berkulit hitam tersebut, kemudian melahirkan sebuah gerakan yang diorganisir dalam Kongres Nasional Afrika ANC. Gerakan tersebut kemudian meluas yang menimbulkan aksi mogok kerja, kerusuhan, dan pembakaran massal paspor ras kulit hitam.
27 Tahun Nelson Mandela Ditahan
Nelson Mandela yang saat itu berprofesi sebagai pengacara muda, adalah pimpinan ANC, yang pada tahun 1960 (di selatan Johannesburg) memimpin 20 ribu warga kulit hitam tanpa paspor menyerbu pos polisi.
Setelah aksi tersebut, Nelson Mandela kemudian semakin gencar melakukan perlawanan bersenjata melalui gerakan bawah tanah yang fokus menyerang pusat-pusat industri.
Kemudian pada tahun 1964, Nelson Mandela dan jajaran pimpinan gerakan bawah ANC ditangkap dan dipenjara dengan vonis seumur hidup.
Afrika Selatan yang memasuki akhir tahun 1980-an, atas sistem pemerintahan apartheid membuatnya diisolasi masyarakat internasional. Perdagangan dan politik keuangan, membuat pemerintahan kesulitan.
Presiden Afrika Selatan pada masa itu, Frederik Willem De Klerk kemudian berinisiasi berunding dengan ANC dan menyepakati berakhirnya segala bentuk kekerasan di Afrika Selatan.
Pada Tahun 1990 De Klerk menyatakan adanya reformasi, dan membuat Mandela yang pada waktu itu berusia 74 tahun bebas dari penjara setelah ditahan selama 27 tahun.
Pada tahun 1994, dunia menaruh perhatian terhadap De Klerk dan Mandela dengan menganugerahkan Nobel Perdamaian bagi keduanya. Kemudian di tahun yang sama berlangsung pemilu di Afrika Selatan yang membuat Mandela terpilih menjadi presiden. Nelson Mandela terpilih menjadi presiden berkulit hitam pertama di Afrika Selatan, sekaligus mengakhiri masa politik apartheid di negara tersebut.