Djawanews.com—Pemberlakuan physical distancing untuk mencegah penyebaran Covid-19 berimbas langsung pada salah satu mata rantai dalam mobilitas orang-orang yakni angkutan umum. Semenjak orang-orang dipaksa untuk tinggal di rumah, angkutan umum menjadi sepi pelanggan.
Keadaan Sopir Angkutan semenjak Diberlakukannya Physical Distancing
Pandemi Covid-19 begitu berdampak kepada para pekerja yang mendapatkan penghasilan harian dari jasa angkutan, mulai dari angkutan umum, angkutan barang, bus pariwisata, bus penumpang, sampai taksi konvensional. Di Semarang misalnya ada 955 awak kendaraan nganggur semenjak pemberlakuan physiacal distancing.
Para sopir angkutan umum terancam tidak berpenghasilan selama pandemi Covid-19. Sementara mereka memiliki tanggungan anak istri yang harus diberi makan atau tanggungan lain yang harus mereka bayar.
Terlebih lagi pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah menyebabkan bus-bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) kini berhenti beroperasi. Sebut saja misalnya Bus Pariwisata Safari Dharma Raya yang saat ini sepi penyewa. Akibatnya para sopir mendadak menjadi pengangguran.
Karena bus-bus tidak bekerja, hal ini pun juga ikut menyeret para pekerja terkait seperti kondektur dan mekanik mesin mobil angkutan umum. Sama seperti para sopir, mereka pun terancam menjadi pengangguran.
Berbeda dengan nasib sopir angkutan umum di tengah pandemi, ojek online atau pangkalan masih bisa bekerja. Mereka bekerja sama dengan pemerintah untuk menyalurkan bantuan sosial kepada warga miskin. Selain itu Pertamina juga memberikan potongan harga bensin hingga 50 persen kepada ojek online.
Seperti buah simalakama keadaan pandemi Covid-19 merupakan hal pelik untuk perekonomian. Para Sopir pun mengerti bahwa phsysical distancing merupakan upaya terbaik pemerintah untuk mencegah penyebaran pandemi, namun mereka juga harus bekerja untuk makan.
Ada wacana pemerintah akan memberikan BLT (bantuan langsung tunai) bagi para sopir angkutan umum. Namun sampai saat ini hal tersebut belum ada realisasinya. Tim Djawanews mengucapkan, Selamat Hari Angkutan Nasional. Semoga pemerintah segera menemukan solusi bagi para sopir angkutan umum di tengah pandemi Covid-19.