Djawanews.com – Bangli adalah salah satu kabupaten di Bali utara yang memiliki perjalanan historis panjang. Untuk menambah wawasan para pembaca, melalui Kudapan Pagi kali ini secara ringkas akan disajikan sejarah berdirinya Kabupaten Bangli.
Sejarah berdirinya Bangli tidak lepas dari keberadaan Pura Kehen. Kemudian melalui Prasasti Pura Kehen, generasi masa sekarang dapat mengetahui kapan Bangli secara resmi berdiri.
Prasasti Pura Kehen dan Sejarah Berdirinya Kabupaten Bangli
Prasasti Pura Kehen menceritakan kejadian di Bangli pada abad ke-11 yaitu ketika masyarakatnya terserang wabah penyakit kegeringan. Bagi siapa saja yang terjangkit penyakit tersebut, maka tidak dapat bertahan lama, akibat wabah tersebut banyak penduduk Bangli yang meninggal dunia.
Bagi para penduduk yang masih hidup, penyakit kegeringan menjadi sebuah ancaman, sehingga mereka memilih meninggalkan Bangli dan membuat Bangli sepi dan lumpuh total.
Guna mengatasi wabah kegeringan, Raja Ida Bhatara Guru Sri Adikunti Ketana kemudian memerintahkan kepada masyarakat agar kembali ke Bangli, dan membangun wilayah Bangli lagi.
Berdasarkan Prasasti, Titah raja tersebut dilakukan pada tahun Saka 1126 atau pada tanggal 10 Mei 1204. Anak raja yang bernama Dhana Dewi Ketu kemudian melaksanakan perintah ayahnya dan mengajak seluruh penduduk kembali dan mengadakan upacara.
Adapun upacara yang dilakukan yaitu pada bulan Kasa, Karo, Katiga, Kapat, Kalima, Kalima, Kanem, Kapitu, Kaulu, Kasanga, Kadasa, Yjahstha dan Sadha.
Selain mengajak masyarakat kembali dan membangun Bangli, raja juga memerintahkan agar meluaskan wilayah hingga ke hutan untuk kemudian dijadikan persawahan dan saluran irigasi.
Dilansir dari laman resmi Kabupaten Bangli, Raja Idha Bhatara Guru Sri Adikunti Katana pada waktu itu menitahkan pemastu sebagai berikut.
“Barang siapa yang tidak tunduk dan melanggar perintah, semoga orang itu disambar petir tanpa hujan atau mendadak jatuh dari titian tanpa sebab, mata buta tanpa catok, setelah mati arwahnya disiksa oleh Yamabala, dilempar dari langit turun jatuh ke dalam api neraka”.
Titah Sang Raja tersebut juga menjadi salah satu momentum atas sejarah berdirinya Kabupaten Bangli yang kini sedang diperingati setiap tahunnya.