Perayaan Iduladha kali ini tak sama dengan tahun kemarin. Dengan disertai cobaan berupa pandemi covid-19, kita seyogianya ingat bahwa di waktu yang sama beribu-ribu tahun lalu, Nabi Ibrahim mendapat cobaan yang jauh lebih berat.
Djawanews.com – Seperti Idul Fitri beberapa waktu lalu, perayaan Iduladha kali ini juga terasa beda dibanding tahun lalu karena pandemi covid-19. Berbagai hal terkait pelaksanaan ibadah bagi umat Islam harus disesuaikan dengan keadaan agar tidak memperburuk keadaan, salah satunya adalah pelaksanaan salat Iduladha.
Kementerian Agama telah memberi imbauan agar masyarakat yang melaksanakan salat Iduladha tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan covid-19 atau virus corona.
“Menurut Menag (Menteri Agama), salat Iduladha maupun penyembelihan hewan kurban dapat dilaksanakan di semua daerah, kecuali pada tempat-tempat yang dianggap masih belum aman covid-19 oleh pemerintah daerah atau gugus tugas daerah,” ungkap Zainut Tauhid Sa’adi, Wakil Menteri Agama, Rabu (22/07/2020), dikutip dari Kompas.
Meski tak sama dengan tahun lalu, perayaan Iduladha pada masa pandemi pantas menjadi bahan pembelajaran untuk lebih mendalami makna dari Iduladha itu sendiri. Salah satu pokok dalam perayaan Iduladha adalah persoalan keikhlasan menghadapi cobaan berat.
Kita tahu bahwa pada waktu yang sama beribu-ribu tahun yang lalu, Nabi Ibrahim mendapatkan perintah dari Allah Swt. untuk menyembelih Ismail, anak tercintanya. Hal yang sangat berat untuk dilakukan tentunya, apalagi Ismail adalah anak yang sudah sangat lama dinantikan oleh Nabi Ibrahim.
Meski begitu, dengan kesabaran, keikhlasan, dan keimaman kepada Allah Swt., ayah dan anak tersebut tetap akan melakukannya. Ketika sang ayah siap untuk menyembelih darah dagingnya sendiri, dengan Kebesaran Yang Mahakuasa, Ismail berganti dengan seekor kambing. Terkait dengan kisah tersebut, Iduladha kali ini akan lebih bermakna jika dirayakan dengan hati yang lebih ikhlas menerima cobaan pandemi ini. Kita memang tak tahu apa yang telah disiapkan oleh-Nya, namun kita bisa yakin bahwa Allah Swt. akan memberikan yang terbaik bagi hambanya yang beriman dan berhati ikhlas.