Pramuka merupakan gerakan kepanduan yang melatih keterampilan dan ketangkasan, cara bertahan hidup hingga pendidikan dasar-dasar moral.
Mulanya, gerakan kepanduan ini hanya dikenal di seluruh Inggris dan Irlandia. Namun, seiring berjalannya waktu, gerakan kepanduan ini menyebar ke seluruh dunia.
Mengutip Scout.org, Saat ini, jumlah anggota kepanduan di seluruh dunia mencapai 50 juta orang dan tersebar di lebih dari 200 negara. Lantas, bagaimana awal gerakan kepanduan ini dimulai?
Sejarah Gerakan Pramuka Internasional
Gerakan Pramuka atau gerakan kepanduan pertama kali dicetuskan oleh Robert Stephenson Smyth Baden-Powell. Ia merupakan seorang penulis, sekaligus serdadu angkatan bersenjata Inggris.
Ide membuat gerakan tersebut lahir saat Baden-Powell dan pasukannya bertahan mempertahankan kota Mafeking, Afrika Selatan dari gempuran pasukan Boer.
Saat itu, pasukan Baden-Powell kalah jumlah dengan prajurit Boer. Untuk dapat mempertahankan kota, ia membentuk sekelompok pemuda dan dilatih untuk mejadi tentara sukarela.
Kelompok pemuda ini diberi tugas untuk membantu militer mempertahankan kota. Oleh Baden-Powell, mereka diminta untuk melakukan tugas-tugas ringan namun sangat penting.
Misalnya, mengantarkan pesan yang diberikan Baden-Powell kepada seluruh pasukannya. Tugas tersebut dilakukan dengan baik oleh para pemuda, sehingga militer dapat mempertahankan kota Marfeking.
Setelah selesai berperang, Baden-Powell menulis sebuah buku yang bertajuk “Aids to Scouting” yang ditulis di kisaran tahun 1899.
Buku ini merupakan panduan bagi pemuda untuk melatih keterampilan dan ketangkasan, cara bertahan hidup, hingga pengembangan dasar-dasar moral.
Tak disangka, buku karangannya ternyata amat laris di pasaran dan banyak digunakan para guru dan organisasi pemuda.
Pada Juli 1906, Ernest Thomson Seton mengirimi Baden Powell bukunya yang bertajuk “The Birchbark Roll of the Woodcarft Indians.”
Seton adalah keturunan Inggris-Kanada yang bermukim di Amerika Serikat. Ia kerap bertemu dengan Baden-Powell untui menyusun rencana tentang gerakan pemuda.
Perjumpaannya dengan Seton mendorongnya untuk menulis kembali bukunya Aids to Scouting dengan versi terbaru yang kemudian diberi judul “Scouting for Boys: A Handbook for Instruction in Good Citizenship”, terbit di Inggris pada 24 Januari 1908 atau tepat pada hari ini 112 tahun yang lalu.
Isinya, mengajarkan hidup mandiri, meraih keterampilan dan teknologi, berkarakter, memiliki prilaku yang baik serta mencintai tanah air.
Selanjutnya, untuk menguji hipotesanya, pria kelahiran London 22 Februari 1857 ini mengadakan kemah untuk 21 pemuda di Pulau Brownsea, Poole Harbour, Dorset, Inggris.
Di sini, para pemuda dilatih untuk membentuk kelompok kecil kemudian menunjuk salah satu dari mereka untuk mejadi ketua kelompok tersebut.
Dari sinilah awal mula gerakan kepanduan dimulai, mula-mula hanya dilakukan di Inggris. Namun seiring berjalannya waktu, gerakan ini menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia, gerakan kepanduan disebut dengan Pramuka.