Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Kudapan
Kelahiran KH Ahmad Dahlan dan Polemik Program Organisasi Penggerak

Kelahiran KH Ahmad Dahlan dan Polemik Program Organisasi Penggerak

Aris firmansyah
Aris firmansyah 01 Agustus 2020 at 06:00am

KH Ahmad Dahlan lahir pada tanggal 1 Agustus 1868 di Yogyakarta. Ia dikenal sebagai tokoh yang berjuang dalam dunia pendidikan di Indonesia. Komitmen KH Ahmad Dahlan bisa dirasakan sampai sekarang melalui Muhammadiyah.

Djawanews.com – 152 tahun yang lalu, tepatnya 1 Agustus 1868, Muhammad Darwisy yang kemudian berubah nama menjadi Ahmad Dahlan dilahirkan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sejak saat itu, nama KH Ahmad Dahlan selalu diperhitungkan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, khususnya di bidang pendidikan.

Bukan tanpa sebab mengapa KH Ahmad Dahlan kerap disangkutpautkan dengan pendidikan. Seperti yang diketahui, ia adalah salah satu tokoh pendiri organisasi terbesar di Indonesia, yakni Muhammadiyah.

Komitmen KH Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah

KH Ahmad Dahlan (eramadani)

KH Ahmad Dahlan memang memiliki terobosan pendidikan pada zamannya. Ia juga jadi salah satu tokoh dengan pemikiran yang lebih maju dibanding masyarakat lain pada zamannya.

Satu dari sekian banyak terobosan Ahmad Dahlan adalah mampu memadukan sistem pendidikan kolonial Belanda dan pendidikan islam tradisional dalam bentuk pesantren. Hasilnya, kurikulum pendidikan agama islam yang dulu hanya diajarkan di pesantren, bisa diajarkan pula ke sekolah-sekolah formal.

Hal tersebut yang kemudian melatar belakangi lahirnya Muhammadiyah. Tidak hanya mendirikan sekolahan, Ahmad Dahlan juga mulai mengajarkan agama islam secara konsisten di luar pendidikan pesantren. Dari sini komitemn Muhammadiyah dalam dunia pendidikan mulai terbentuk.

Tidak hanya menjadi organisasi keagamaan, Muhammadiyah juga berperan penting dalam perkembangan pendidikan di Indonesia sejak zaman dulu. Terbukti dari banyaknya pondok pesantren dan instutusi pendidikan yang ada di seluruh Indonesia, mulai jenjang pendidikan terendah hingga tertinggi.

Sayangnya, di hari kelahiran KH Ahmad Dahlan ini, ada satu ironi yang terjadi di dunia pendidikan Indonesia dan melibatkan Muhammadiyah.

Seperti yang diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim meluncurkan Program Organisasi Penggerak (POP). Program tersebut difungsikan untuk mendorong hadirnya Sekolah Penggerak yang melibatkan peran serta organisasi. Program tersebut didanai oleh negara dengan anggaran sebesar Rp567 miliar per tahun.

Semangat membangun pendidikan KH Ahmad Dahlan melalui Muhammadiyah sebenarnya masuk dalam kriteria program POP besutan Nadiem. Sayangya, Muhammadiyah beserta NU dan PGRI yang telah sama-sama berjuang dalam pendidikan menyatakan mundur lantaran program tersebut dianggap bermasalah.

Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Kasiyarno, mengatakan bahwa kriteria ormas yang ditetapkan lolos dalam evaluasi proposal POP sangat tidak jelas.

“Kriteria pemilihan organisasi masyarakat yang ditetapkan lolos evaluasi proposal sangat tidak jelas, karena tidak membedakan antara lembaga CSR yang sepatutnya membantu dana pendidikan dengan organisasi masyarakat yang berhak mendapatkan bantuan dari pemerintah,” Kasiyarno dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (22/7/2020).

Ia juga menyatakan tak sepakat dengan adanya dua yayasan perusahaan yang justru lolos sebagai Organisasi Penggerak meski umurnya masih muda. Kedua yayasan tersebut adalah Tanoto Foundation dan Sampoerna Foundation.

Keduanya adalah program yang didanai perusahaan besar, sehingga dengan adanya penggelontoran dana ke dua yayasan tersebut hanya akan membebani keuangan negara.

Kasiyarno mengatakan, Muhammadiyah telah memiliki 30 ribu satuan pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia. Tak hanya itu, Persyarikatan Muhammadiyah telah membantu banyak dalam menyelenggarakan pendidikan bahkan sejak Indonesia belum merdeka.

“Sehingga tidak sepatutnya diperbandingkan dengan organisasi masyarakat yang sebagian besar baru muncul beberapa tahun terakhir dan terpilih dalam Program Organisasi Penggerak Kemdikbud RI sesuai surat Dirjen GTK tanggal 17 Juli Tahun 2020 Nomer 2314/B.B2/GT/2020,” kata dia.

Meski demikian, Nadiem Makarim telah menyampaikan permintaan maafnya kepada tiga organisasi pendidikan di Indonesia, khususnya kepada Muhammadiyah.

Bagikan:

Berita Terkait

    Hari Kelapa Sedunia
    Kudapan

    Hari Kelapa Sedunia

    Djawanews.com - Dari beragam nutrisi yang terkandung di dalam kelapa, pantas saja jika kelapa dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan. Bahkan di kawasan Asia dan Pasifik, disepakati ....
    Aris firmansyah
    Aris firmansyah
  • Hari Polwan
    Kudapan

    Hari Polwan

    Aris firmansyah 01 Nov 2022 05:11
  • Hari Halloween
    Kudapan

    Hari Halloween

    Aris firmansyah 31 Oct 2022 06:24
  • Hari Keuangan Nasional
    Kudapan

    Hari Keuangan Nasional

    Djawanews.com - Di Tahun 2020 , tepat pada Tanggal 30 Oktober Indonesia memperingati Hari Keuangan Nasional. Peringatan Hari Keuangan Nasional tidak terlepas dari sejarah munculnya uang kertas pertama kali ....
    Aris firmansyah
    Aris firmansyah
  • Tragedi Pesawat Lion Air Jatuh
    Kudapan

    Tragedi Pesawat Lion Air Jatuh

    Aris firmansyah 29 Oct 2022 06:19
  • Hari Sumpah Pemuda
    Kudapan

    Hari Sumpah Pemuda

    Aris firmansyah 28 Oct 2022 06:18

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up