Djawanews.com – Coca-Cola merupakan minuman ringan berkarbonasi yang paling populer di seluruh dunia.
Coca-Cola bermula dari eksperimen seorang farmasis asal Amerika Serikat bernama John Stith Pemberton. Ia meracik minuman ringan bersoda di laboratiorium pribadinya, pemberton’s Eagle Drug and Chemical House yang terletak di Columbus, Georgina.
Awal Mula Pembotolan Coca-Cola
Coca-Cola memulai pembotolannya pada 12 Maret 1894, tepat pada hari ini 126 tahun yang lalu. Kemasan botol ini mulai dipakai sekitar delapan tahun sejak Coca-Cola berdiri.
Ide awal penjualan Coca-Cola dalam kemasan botol dilakukan oleh pemilik toko permen bernama Joseph A. Biedenharn, melansir coca-colacompany.com.
Ia memasukkan minuman berkarbonasi ini ke dalam botol kaca yang disebut Hutchinson dengan tutup yang terbuat dari karet.
Karena Coca-Cola adalah merek dagang yang sah, Biedenharn melaporkan penggunaan botol kepada Grigss Candler, pemilik Coca-Cola setelah Pemberton meninggal.
Meski idenya tergolong baru, namun Candler tak serta merta menindak lanjuti saran dari Biedenharn, mengutip dari ecnmag.com.
Setelah perjalanan panjang dan negosisasi, akhirnya Candler mau menerima ide Biedenharn. Keduanya lalu mengadakan perjanjian terkait pembotolan.
Candler dan Biedenharn kemudian menyewa pengacara dari Chattonooga, Tennessee untuk membut perjanjian.
Dalam perjanjian itu, Biedenharn mendapatkan bagian untuk membuat botol Coca-Cola guna mempermudah pendistribusian produk.
Di era 1900-an, Biedenharn memutuskan untuk menggunakan botol lurus agar cita rasa minuman tetap terjaga. Warna botol kacanya bervariasi, antara bening, aqua, biru, hijau dan kuning.
Selain Biedenharn, Coca-Cola juga membuka ruang kepada perusahaan lokal untuk berpartisipasi dalam pembotolan.
Langkah ini membawa kemajuan besar dalam teknologi pembotolan, yang meningkatkan efisiensi dan kualitas produk.
Pada 1909, atau 9 tahun sejak kebijakan tersebut diterapkan, pabrik pembotolan Coca-Cola yang beroperasi mencapai 400 pabrik.
Memasuki era 1920-an, lebih dari 1.000 pabrik pembotolan Coca-Cola beroperasi di Amerika Serikat.
Kondisi ini mengharuskan perusahaan membangun pabrik pembotolan di luar AS. Coca-Cola kemudian membuka pabrik di Perancis, Guatemala, Honduras Meksiko, Belgia, Italia, peru, Spanyol, Australia, dan Afrika Selatan.
Kini, Setelah 126 tahun dibotolkan, Coca-Cola telah memasarkan produknya di lebih dari 200 negara. Tak hanya itu, minuman bersoda ini juga telah dikonsumsi oleh sedikitnya 1,9 miliar orang setiap hari di seluruh dunia.