Hari Polio Sedunia diperingati pada hari ini, apa saja yang harus kita lakukan?
Pada tanggal 24 Oktober di setiap tahunnya selalu diperingati sebagai Hari Polio Sedunia. Polio adalah salah satu penyakit yang belum memiliki obat, meskipun demikian polio dapat dicegah.
Sejak tahun 2014, Indonesia sudah dinyatakan bebas dari penyakit polio, namun hingga sekarang vaksinasi tetap terus dilakukan. Hal tersebut bertujuan agar penyakit polio tidak kembali menghantui.
Polio atau poliomyelitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus polivirus (PV). Balita adalah golongan yang sangat rentan dari penularan polio, sehingga vaknisasi polio wajib diberikan lantaran virus dapat dengan mudah menyerang sistem saraf.
Hari Polio Sedunia, dan Kampanye Melawan Penyakit
Kesulitan bernapas, kelumpuhan, hingga kematian mengancam para penderita polio. Hal tersebut yang membuat penyakit polio harus diwaspadai dan melalui Hari Polio Sedunia, masyarakat diajak menyadari bahayanya penyakit polio.
Kampanye melawan polio adalah dengan memberikan penyuluhan tentang bahaya polio dan edukasi terhadap masyarakat agar mengimunisasi anak-anaknya sejak balita.
Berdasarkan data dari klikdokter.com, jumlah kasus polio di Indonesia telah mengalami penurunan. Pada tahun 1988 terdapat 350 ribu kasus, kemudian pada tahun 2014 menjadi 359 kasus. Jika Indonesia secara signifikan dapat mengurangi penyakit polio, berbeda dengan apa yang terjadi di negara-negara lainnya seperti Afghanistan, Nigeria dan Pakistan yang sampai saat ini belum bisa bebas dari polio.
Siapa Penemu Vaksin Polio?
Atas dasar keprihatinan dari penyakit polio, Hari Polio Sedunia diperingati. Hari Polio Sedunia sekaligus untuk memperingati orang yang paling berjasa dari pemberantasan virus polio, yaitu Jonas Salk.
Jonas Salk merupakan seorang peneliti medis dan virolog asal Amerika Serikat yang lahir 28 Oktober 1914. Penelitian Salk berawal pada tahun 1947, ketika dirinya menerima perjanjian dengan Universitas Pittsburgh dan National Foundation for Infantile Paralysis untuk melakukan pengembangan vaksin polio.
Penelitian Salk yang dilakukan selama 8 tahun adalah program terbesar di bidang medis yang melibatkan 20.000 dokter dan petugas kesehatan masyarakat, 64.000 pegawai sekolah, dan 220.000 sukarelawan.
Pekerjaan Salk terbayar, ketika pada 12 April 1955 vaksin Salk diperkenalkan. Menariknya Salk menolak untuk mematenkan temuannya. Salk menyatakan jika vaksin temuannya dapat segera diperbanyak secepatnya, dan proses paten akan menunda hal tersebut.
Ketika salk ditanya terkait siapa yang memiliki paten vaksin polio, dirinya dengan santai menjawab Tidak ada paten. Dapatkah kalian mematenkan matahari?
Hari Polio Sedunia, sekaligus momen ucapan rasa terima kasih atas vaksin polio yang ditemukan oleh Jonas Salk. Melakukan pencegahan dan penanganan polio dengan tepat adalah rasa terima kasih yang dapat kita lakukan untuk mendiang Jonas Salk.