World Suicide Prevention Day (WSPD) atau Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia diperingati setiap tanggal 10 September. Momen tersebut digunakan berbagai organisasi untuk mengampanyekan tindakan bunuh diri.
Djawanews.com – World Suicide Prevention Day (WSPD) atau Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia adalah momen yang digagas dengan tujuan untuk mempromosikan pencegahan tindakan bunuh diri di seluruh dunia.
WSPD pertama kali digagas oleh Association for Suicide Prevention (IASP), dengan WHO yang menjadi sponsor pendampingnya.
Masalah bunuh diri jadi isu yang cukup santer diberitakan. Dikutip dari situs resmi WHO, mereka mencatat setiap 40 detik ada seorang yang melakukan bunuh diri.
Artinya, ada sekitar 800 ribu orang di seluruh dunia yang bunuh diri setiap tahunnya. Beberapa sumber juga mengatakan jumlah pelaku bunuh diri setiap tahunnya mendekati satu juta. Bunuh diri juga disebut sebagai penyebab utama kematian seseorang yang berusia 15 hingga 29 tahun.
Dikutip dari Kompas, Centers for Disease Control and Prevention mencatat peningkatan bunuh diri di beberapa negara, terutama di Amerika Serikat. Di negara tersebut meningkat sebesar 1,4 persen.
Informasi tersebut berasal dari laporan kematian terbaru CDC yang menganalisis kematian dan tingkat kematian dari 2018. Hasilnya, ada 48.344 kematian karena bunuh diri. Angka tersebut meningkat dari tahun 2017 sebesar 1.171. Sedangkan tahun tersebut juga meningkat empat persen dari tahun sebelumnya.
Di Yogyakarta, khususnya Gunungkidul, fenomena bunuh diri dikaitkan dengan fenomena mistis yang disebut dengan Pulung Gantung. Dalam kepercayaan masyarakat setempat, Pulung Gantung adalah pecahan sebuah meteor yang turun ke bumi.
Dalam kepercayaan masyarakat Gunungkidul, jika salah satu meteor melintas di atas rumah, maka sang penghuni rumah tersebut akan tergoda untuk bunuh diri.
Dilansir dari Suara, Kapolres Gunungkidul AKBP Agus Setiawan mengatakan bahwa angka bunuh diri di wilayah kabupaten Gunungkidul tahun 2019 sebanyak 33 kasus. Padahal di tahun sebelumnya angka kasus tersebut hanya sekitar 27 kasus.
Di Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia, masyarakat, khususnya pemerintah, harus bisa evaluasi kebijakan sebagai upaya menyelamatkan individu dari tindakan bunuh diri. Pertolongan bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menyediakan layanan psikis dan call center pencegahan tindakan bunuh diri.