Djawanews.com – Kita semua sedang tidak baik-baik saja saat Hari Kesehatan Internasional dirayakan pada Selasa, 7 April 2020. Pandemi virus Corona COVID-19 tengah menjalar ke 195 negara di dunia, menjangkiti lebih dari satu juta orang dan menewaskan puluhan ribu jiwa di berbagai negara.
Saat kami menghimpun tulisan ini, Senin (6/4/2020) laporan Worldometer mencatat 69.474 orang tewas akibat virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19. Jumlah ini agaknya akan terus bertambah dalam beberapa pekan ke depan, menimbang lonjakan kurva yang kian meninggi sejak virus ini dilaporkan merebak ke sejumlah negara per 10 Maret lalu.
Hari Kesehatan Internasional bertepatan dengan kelahiran WHO
Tahun ini, Hari Kesehatan Internasional bertepatan dengan hari jadi Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang ke-72 tahun. Konon, WHO sengaja menyandingkan tanggal peresmian organisasi mereka bersama Hari Kesehatan Internasional, guna menarik perhatian dunia terkait isu-isu kesehatan global setiap tahunnya.
Salah satu isu yang jadi perhatian WHO yaitu pentingnya pemahaman soal kesehatan mental. Berdasarkan penelitian WHO, depresi menduduki posisi teratas sebagai penyebab utama gangguan kesehatan di seluruh dunia.
Diperkirakan terdapat lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia yang mengalami depresi dan memicu berbagai masalah kesehatan serius lainnya seperti stroke, jantung, diabetes, hingga kanker yang dapat berujung pada kematian.
Nahas, kendati menjangkiti ratusan juta orang dan mengancam keselamatan jiwa, depresi kerap dianggap sebagai masalah privat semata. Gangguan mental yang berakar dari depresi pun kerap dikesampingkan dan kesehatan mental bukanlah masalah serius di beberapa negara termasuk Indonesia.
Di lingkungan terkecil, orang-orang yang mengalami depresi dijauhi, alih-alih dirangkul dan diobati. Mereka yang mengalami depresi bahkan dicap sebagai sampah masyarakat dan kecil kemungkinan memperoleh penanganan yang layak dari keluarga maupun orang terdekat.
Meskipun fakta mengungkapkan, penyakit mental ini — kendati bukan penyakit menular — telah menjangkiti ratusan juta orang dan jauh memakan lebih banyak korban ketimbang virus SARS-CoV-2. Sekali lagi, kita sedang tidak baik-baik saja, dengan ada atau tidaknya pandemi berbahaya ini. Selamat hari kesehatan internasional, selamat mengobati diri sendiri.