Djawanews.com – Hari ini, 7 Juli, dunia merayakan Hari Cokelat Sedunia yang pada tahun 2020 jatuh di hari Selasa. Dalam perayaan ini izinkan kami membagi informasi bahwa biji kakao yang digunakan dalam bahan baku cokelat memiliki manfaat kesehatan. Kokao juga memberi perlindungan yang lebih kuat terhadap infeksi virus influenza.
Dipilihnya 7 Juli sebagai Hari Cokelat Sedunia sebagai penanda masuknya cokelat ke Eropa. Berharganya cokelat saat itu membuat bangsa Aztek dan Maya menjadikan cokelat sebagai mata uang atau alat barter.
Tahun ini, Hari Cokelat Sedunia patut dirayakan meski sepanjang tahun 2020 manusia dihantui dengan pahitnya ancaman Covid-19. Lalu, adakah hubungan antara cokelat dan virus corona Covid-19? Mungkin.
Perlu ditegaskan dulu bahwa kakao yang merupakan bahan baku cokelat bukan obat bagi Covid-19. Namun, tahun 2015 silam sebuah laporan mengungkapkan bahwa kakao mengandung bahan aktif biologis yang memiliki aktivitas antimikroba spektrum luas, yang mencakup efek penghambatan pada infeksi virus influenza.
Dilansir dari confectionerynews.com, laporan tersebut juga menyatakan bahwa mengonsumsi kakao mampu mengaktifkan kekebalan alami. Selain itu kakao juga mampu meningkatkan respons imun yang diinduksi vaksinasi, memberikan perlindungan yang lebih kuat terhadap infeksi virus influenza, dan serangan penyakit tertentu.
Dr Edward Ampofo dari Cocoa Clinic Ghana juga juga mengklaim bahwa kakao mampu melindungi tubuh manusia dari infeksi. Dalam video yang diunggah di ghanaweb.com, Dr Edward mengatakan bahwa kekebalan yang diperoleh dari kakao dikarenakan kandungan polifenolnya dan metilxantin-theobromin.
Kekebalan tubuh ini akan melindungi tubuh manusia terhadap kuman dan benda asing dari luar.
Kesimpulannya adalah, mengonsumsi cokelat atau kakao dalam porsi dan aturan yang benar kemungkinan besar mampu meningkatkan imunitas tubuh. Menjaga imunitas tubuh di saat pandemi seperti sekarang sangat perlu dilakukan. Jadi, jangan ragu mengonsumsi cokelat, ya!