Djawanews.com – Hari Buku Sedunia dirayakan sebagai bentuk penghormatan terhadap penulis-penulis dunia, salah satunya adalah William Shakespeare yang dikenal dengan karyanya yang monumental yang berjudul “Romeo and Juliet”.
Peringatan tersebut ditetapkan oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan Dunia (UNESCO) dan diperingati pada tanggal 23 April setiap tahunnya.
Lantas, mengapa tanggal 23 April yang dipilih?
Terkait hal ini, UNESCO memiliki jawaban tersendiri. Tanggal 23 April 1616 merupakan hari di mana Shakespeare meninggal dunia, bersamaan dengan penulis asal Spanyol, Inca Garcilaso de la Vega yang tewas pada hari yang sama. Penulis asal Spanyol lain, Miguel de Cervantes meninggal sehari sebelumnya, 22 April 1616.
Mengintip Tiga Karya Penulis Legendaris di Hari Buku Sedunia
- William Shakespeare
Lebih dari empat abad sejak kematiannya, Shakespeare masih menjadi salah satu sastrawan besar Inggris. Selama hidup, dia telah menulis 38 sandiwara tragedi, komedi, dan sejarah. Selain itu, ada pula 154 sonata, 2 puisi naratif dan lainnya.
Shakespeare merupakan sastrawan yang kerap menggunakan kosakata udik disetiap tulisannya.
Misal, dalam karyanya yang berjudul “Anthony and Cleopatra”. Dia memakai kata “breeze” bukan untuk mengambarkan angin sepoi-sepoi, tapi sejenis lalat yang menganggu sapi. Kata ini tidak dapat ditemukan pada bahasa-bahasa baku di dalam kamus, mengutip Tirto.
Kemudian dalam dialog Menenius Agrippa, Shakespeare memakai kota “Buttocks” sebagai referensi erotisnya terhadap wanita yang menjadi kekasih Menenius.
Tulisan-tulisan Shakespeare terasa pas untuk dinikmati karena berangkat dari keadaan yang kerap dialami manusia. Melalui karyanya, dia seolah mengerti apa saja yang pembaca dan kebanyakan orang inginkan, yaitu, dicintai, menjalani hari dengan damai, juga arti bagi orang-orang.
- Inca Garcilaso de la Vega
Inca Garcilaso de la Vega merupakan orang pertama yang memiliki ras campuran dalam sejarah Amerika. Dia pergi ke Spanyol pada usia 21 tahun. Dia didik secara tidak formal di sana.
Namanya mulai dibicarakan melalui karyanya yang membahas sejarah dan kebudayaan suku Inca.
Beberapa karyanya yang cukup terkenal dan banyak dibaca di penjuru Eropa adalah Historia de la Florida dan Comentarios Reales de los Incas.
- Miguel de Cervantes
Cervantes merupakan sastrawan besar asal Spanyol. Dia kerap disebut-sebut sebagi penulis novel modern pertama berkat karyanya yang berjudul Don Quixote de La Mancha (Don Quixote dari la Mancha).
Menurut Filsuf Jerman Arthur Schopenhauer yang hidup pada abad ke-19, novel Don Quixote merupakan salah satu dari empat novel terbaik dunia. Tiga lainnya yakni, Tristram Shandy (1759) karya Laurence Steme, La Nouvelle Heloise (1761) karya J.J Rousseau, dan Wilhelm Meister (1795) karya Goethe. Dikutip dari Tirto.
Dalam novelnya, Cervantes menceritakan seorang tokoh bernama Don Quixote, orang tua yang jadi sinting, bukan karena kerasukan roh halus, melainkan cerita-cerita kepahlawanan di masa lampau.
Menurut Goenawan Mohammad, Donq Quixote tak ubahnya seperti orang jawa yang hidup di zaman Hindia Belanda berjalan ke sana ke mari membayangkan diri sebagai ksatria sembari memakai kostum ksatria Majapahit.
Selain Don Quixote, Cervantes juga pernah membahas kehidupan para budak Kristen di Aljir lewat karyanya yang bertajuk El trato de Argel.
Cervanter pernah membuat karya paling ambisius dalam bentuk puisi berjudul Viaje del Parnaso yang terbit pada 1614.
Di peringatan Hari Buku Sedunia, adakah karya dari tiga penulis legendaris di atas yang sudah pernah kamu baca?