Djawanews.com - Sejarah Hari Bhakti TNI AU dilatarbelakangi sikap Belanda yang mengingkari Perjanjian Linggarjati, sekaligus memutuskan hubungan diplomatik dengan Indonesia. Pada tanggal 21 Juli 1946, Belanda melakukan serangan militer ke beberapa pangkalan udara TNI AU. Sebenarnya, sasaran utama Belanda adalah Pangkalan Udara Maguwo Yogyakarta, namun gagal karena cuaca yang tidak mendukung (buruk).
Belanda akhirnya mengalihkan penyerangan pada pangkalan lain seperti Pangkalan Udara Panasan Solo, Maospati Madiun, Bugis Malang, Pandanwangi, Lumajang, dan Gordan Banten.
Serangan militer dari Belanda ini membuat marah TNI AU dan berujung pada serangan balasan. Dikutip dari laman TNI AU, pada tanggal 29 Juli 1946 (dini hari menjelang subuh), dua buah pesawat TNI AU yaitu Churen dan Guntei melakukan serangan udara ke daerah pendudukan Belanda.