Djawanews.com - Hari ini, ribuan tahun lalu tepatnya 648 SM, orang Yunani Kuno terpukau dengan fenomena alam yang terjadi yaitu gerhana Matahari. Mereka kemudian mencatat fenomena ini dan kemudian menjadi rujukan banyak ilmuwan saat melihat dan mengukur matahari.
Gerhana Matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.