Di usianya yang ke 100 tahun ini, ITB tentu menyimpan berbagai catatan dan peristiwa penting bersejarah. Apa saja? Berikut ini fakta-fakta seputar kampus ITB yang harus Anda tahu.
Fakta-Fakta tentang Kampus ITB
-
Tempat Soekarno Kuliah
Semua pasti tahu jika presiden pertama Indonesia memiliki gelar insinyur, tapi tahukan Anda jika Soekarno dulunya kuliah di ITB? Iya benar, Soekarno dulunya mendapatkan gelar insinyurnya dalam bidang Teknik Sipil di kampus ini. perlu diketahui, lama masa studi untuk menjadi insinyur adalah empat tahun pada masanya.
Soekarno terdaftar kembali sebagai mahasiswa tingkat satu pada tahun akademik ke-3 THS, yaitu pada 1 Juli 1922 hingga 30 Juni 1923. Pada tanggal 3 Juli 1922 dimulailah masa perkuliahan, dengan jumlah total mahasiswa yang terdaftar waktu itu sebanyak 107 orang.

Kampus ITB tahun 1925 (rinaldimunir)
-
Empat Orang Pertama di Indonesia dengan Gelar Insinyur
Pada acara dies natalis THS ke-6, untuk pertama kalinya terdapat empat orang Indonesia yang pertama kalinya lulus dan mendapatkan gelar insinyur. Empat orang tersebut di antaranya M. Soetedjo (TH 1921), Soekarno (TH 1921), M. Anwari (TH 1922), dan J. A. H. Ondang (TH 1922).
-
Menjadi Markas Militer
Bersamaan dengan pecahnya Perang Dunia II, tepatnya pada Desember 1941 sebagian dari kampus THS diambil alih penguasa militer dan dijadikan markas militer atau “Algemeen Hoofdkwartier (AHK) van Oorlog” (Markas Besar Kementerian Perang Hindia Belanda).
Kendati demikian, pengambilalihan berlangsung fleksibel, sehingga kegiatan penelitian di laboratorium masih dapat berjalan. Selain itu kegiatan pendidikan juga tetap dilakukan, meskipun dalam skala terbatas, tetap bisa dilanjutkan.
-
Diresmikan Sukarno
Pada awal berdiri, ITB memiliki nama Technische Hoogeschool te Bandoeng yang diremikan pada 3 Juli 1920. Sekolah tersebut sekaligus dinobatkan sebagai perguruan tinggi pertama di Hindia Belanda. Namun, ITB sendiri baru diresmikan pada tahun 1959 oleh Presiden Soekarno.