Djawanews.com – Kini Jepara merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, yang pada bagian barat dan utara berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Sebagai salah satu wilayah tertua, terdapat fakta-fakta sejarah Kabupaten Jepara yang perlu Anda ketahui.
Jepara yang kini lebih dikenal sebagai tempat kelahiran R.A Kartini dan penghasil kerajinan ukiran kayu, menyimpan perjalanan besar di masa lampau. Linimasa tersebut telah Djawanews rangkum dalam beberapa poin.
Sejarah Kabupaten Jepara di Masa Lampau
1. Asal Nama Jepara
Kata “Jepara” berasal dari kata “Ujung Para” atau “Ujung Mara”, kemudian berkembanga menjadi “Jumpara” hingga Jepara. Kata tersebut memiliki makna pemukiman para pedagang yang berniaga ke berbagai daerah.
2. Kota Pelabuhan Masa Lalu
Di masa lampau Jepara yang memiliki letak geografis stragegis, adalah kota pelabuhan yang selalu ramai. Maka tidak heran jika nama dan makna dari kata Jepara terbentuk dari kebiasaan masyarakat yang berdagang.
3. Dahulunya Kerajaan Kalingga
Pada abad ke-7 sampai abad 9, Jepara diduga sebagai wilayah dari kerajaan Kalingga yang dipimpin oleh Ratu Shima. Ratu Shima adalah penganut agama Hindhu yang kemudian mendirikan kota pelabuhan.
4. Pelabuhan Terbaik Masa Lalu
Nama Jepara muncul dan digunakan saat masa kepemimpinan Aryo Timur. Meskipun berganti nama, namun Jepara masih mengembangkan sektor perdagangan di pelabuhan. Dalam buku “Suma Oriental” Jepara digambarkan sebagai pelabuhan terbaik selama perjalanan Tome Pires dari Portugis.
5. Kepemimpinan Pati Unus
Setelah masa kepemimpinan Aryo timur, pemerintahan dilanjutkan oleh anaknya yang bernama Pati Unus. Selama masa Pati Unus, Jepara berada di bawah kerajaan Demak. Di masa Pati Unus, Jepara menjadi pusat perdagangan dengan pasukan militer mencapai 1511 orang.
6. Ratu Kalinyamat dan Seni Ukir Jepara
Pada tahun 1549-1579, Jepara dipimpin Ratu Kalinyamat dan menjadi kota komersil dengan pelabuhan aktif dalam upaya ekspor-impor makanan. Ratu Kalinyamat juga mengembangkan seni ukir kerajaan, dengan Sungging Badarduwung seorang guru handal dari Majapahit.
Kesenian ukir Jepara terus berkembang dan diakui oleh kerajaan lain. Banyak masyarakat sekitar kerajaan yang ikut belajar seni ukir, hal tersebut memicu peningkatan mutu pengukir. Namun, setelah Ratu Kalinyamat lengser seni ukir Jepara turut berhenti dan stagnan.
7. Pemasaran Seni Ukir oleh R.A Kartini
Hidupnya seni ukir Jepara tidak luput dari peran Ibu Kita Kartini, karena selain tokoh emansipasi wanita, ternyata R.A Kartini adalah marketing yang handal. Pada masa Kartini banyak permintaan ukiran Jepara datang dari berbagai daerah.
Selain digemari di dalam negeri, seni ukir Jepara juga mulai dikenal masyarakat internasional. Hal tersebut dikarenakan peran Kartini yang memperkenalkan seni ukir Jepara ke luar negeri melalui berbagai cindera mata. Dari tujuh poin di atas, masih banyak fakta sejarah Kabupaten Jepara yang tidak cukup untuk dituliskan di sini. Penasaran dengan fakta sejarah lainnya? Simak terus Kudapan Pagi setiap hari ya…